FFP 2025

Udara Dingin Tak Surutkan Semangat Warga Menonton Layar Tanjleb

Udara Dingin Tak Surutkan Semangat Warga Menonton Layar Tanjleb

Layar Tanjleb FFP 2025 Desa Karangturi, Kecamatan Kroya, Cilacap – Pemutaran layar tanjleb 19 Tahun Festival Film Purbalingga (FFP) Desa Karangturi Sabtu malam, 12 Juli 2025 terasa istimewa. Agenda ini karena masuk dalam rangkaian kegiatan besar “Tasyakuran Sedekah Bumi” yang rutin dilaksanakan setiap tahun dan cukup menyedot perhatian warga sekitar.

Sore hari, saat pemasangan layar di lapangan Pambuka Krida Desa Karangturi situasi sudah ramai. Para pedagang bazar UMKM tampak sudah menggelar dagangan masing masing. Pengunjung pun sudah ramai karena dari pagi sudah ada dua agenda lain yakni senam massal dan lomba menggambar usia anak-anak.

Malam hari, saat bulan muncul menyibak langit, para warga sudah berkerumun di lapangan desa menunggu pemutaran film. Acara disambut terlebih dulu dengan pembacaan Sholawat oleh beberapa grup hadroh Desa Karangturi. Kemudian dilanjutkan pembagian hadiah lomba mewarnai dan menggambar anak anak.

“Tasyakuran Sedekah Bumi tahun ini terasa istimewa karena ada bioskop gratis di lapangan desa. Terimakasih kepada para pemuda yang telah menyiapkan ini semua karena memberikan hiburan alternatif bagi warga,” ucap Sigit Bintoro, S.E. sekretaris Desa Karangturi saat membuka acara.

Film yang diputar malam itu adalah “Puasa Pertama Zia” sutradara Louis Michael Kristianto produksi Apollo Picture & Oneline Film, “Pirates Of Sepuluh Ribuan” sutradara Muhammad Ahzar produksi Fiktive, “Di Balik Tembok Benteng Kami”, sutradara Prana Ramadania produksi Lensa Semanda SMAN 2 Cilacap, “Karemenan” sutradara Nisrina Amelia produksi Migas Cinema Production SMA Migas Cilacap, “Ikhlas” sutradara Nungki Rinjani produksi Konkreatif Production SMKN 1 Kemangkon Purbalingga, dan film panjang “Wiro Sableng” sutradara Angga Dwimas Sasongko produksi Lifelike Picture & 20th Century Fox.

Budiman, pemuda Desa Karangturi  merasa tertarik dengan kegiatan seperti ini. “Karena kegiatan-kegiatannya menarik sehingga mampu menyedot antusias warga untuk menonton,” katanya.

Antusias warga terlihat dengan banyaknya penonton duduk lesehan di depan layar yang terkembang dari anak anak, pemuda, hingga orang tua. Suasana tasyakuran sedekah bumi ini semakin terasa.

Sementara Sutrisno salah seorang pedagang mengaku bersyukur dengan adanya kegiatan ini karena mendatangkan berkah baginya. “Omset saya dalam berjualan naik sehingga jadi semangat dalam ber diperkirakan naik sehingga dapat memacu semangat berdagang,” ujar pedagang minuman dan jajanan anak.

FFP 2025 yang diselenggarakan Yayasan Gairah Sinema Muda didukung Kementerian Kebudayaan, Dana Indonesiana, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Kementerian Pemuda dan Olahraga, Bioskop Misbar, dan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Dengan komunitas pendukung Sangkanparan Cilacap, Art Film Banjarnegara, dan Hompimpaa Banyumas. Serta mitra program bersama Forum Film Dokumenter, Aceh Documentary, dan komunitas fest.

 

 

Penulis: Agus Riyanto

Editor: Bowo Leksono

Berita Lainnya