Nostalgia dan Harapan di Balik Layar Tanjleb

Layar Tanjleb FFP 2025 Kelurahan Arcawinangun, Kec. Purwokerto Timur, Banyumas – Malam yang cerah menjadi saksi semaraknya pemutaran film layar tanjleb dalam rangka Festival Film Purbalingga (FFP) 2025. Bertempat di halaman Ruang Terbuka Hijau (RTH) Arcawinangun yang dimeriahkan pertunjukan kentongan dari Krida Bahana Swara serta antusiasme warga dari berbagai kalangan, Jumat, 18 Juli 2025.
Acara ini bukan sekadar tontonan, melainkan juga ajang reuni kenangan, ruang edukasi, serta wadah ekonomi kreatif. Sejak awal acara dibuka, suasana RTH dipadati warga yang datang bersama keluarga dan menikmati film sambil menyantap kuliner.
Salah seorang penonton muda Lail Maulida Nur Fatih tak bisa menyembunyikan kekagumannya. “Acara ini sangat bagus dan keren. Bisa melestarikan budaya layar tanjleb di era modern seperti sekarang,” ujar warga Kelurahan Arcawinangun penuh semangat.
Film-film yang di tayangkan, antara lain “Puasa Pertama Zia” sutradara Louis Michael Kristanto, produksi Apollo Picture & Oneline Film. “Pirates Of Sepuluh Ribu” sutradara Muhammad Azha, produksi Fiktive. “Demokrasi Semu” sutradara Seno Aulia Wijayanto produksi Cinemadoea SMAN 2 Purwokerto Banyumas, “Ngeplang” sutradara Argya Natha Pratama produksi Cinemadoea SMAN 2 Purwokerto, “Wong Cilik” sutradara Danis Adinata Putra
produksi PB Creative Work SMK Panca Bhakti Banjarnegara, dan film panjang “Wiro Sableng” sutradara Angga Dwimas Sasongko prboduksi Lifelike Pictures & 20th Century Fox.
“Saya sangat mendukung acara seperti ini karena bukan hanya menghibur, tapi juga membantu pelaku UMKM. Semoga ke depannya makin sukses dan bisa terus menghidupkan kenangan indah masa lalu lewat layar tanjleb,” ucap Purwanto pedagang permen kapas sembari sibuk melayani pelanggan kecilnya.
Namun di balik keberhasilan acara ini, panitia juga menyadari masih ada hal-hal yang perlu dievaluasi. Bagaimanapun, keberhasilan sebuah acara, tetap ada kekurangan yang perlu dikoreksi agar tidak terulang dimasa mendatang.
Ketua Panitia Roy Yoga Saputra menyampaikan refleksinya menjelang pemutaran usai. “Kesan kami, persiapan kali ini memang masih belum maksimal. Tapi itu jadi pelajaran berharga. Ke depan, kami ingin acara seperti ini bisa lebih matang agar pelaksanaannya bisa semakin baik dan lancar,” tuturnya.
Menutup malam yang penuh kenangan itu, perwakilan perangkat Kelurahan Arcawinangun Setianingsih, S.E. memberikan kesan dan pesan untuk pelaksanaan layar tanjleb. “Bagi kami kegiatan ini suatu hal yang baik dan berguna bagi warga. Harapan ke depan akan diadakan lagi di Kelurahan Arcawinangun,” ungkapnya.
FFP 2025 yang diselenggarakan Yayasan Gairah Sinema Muda didukung Kementerian Kebudayaan, Dana Indonesiana, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Kementerian Pemuda dan Olahraga, Bioskop Misbar, dan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Dengan komunitas pendukung Sangkanparan Cilacap, Art Film Banjarnegara, dan Hompympa Banyumas. Serta mitra program bersama Forum Film Dokumenter, Aceh Documentary, dan komunitas fest.
Penulis: Dwiana Anggi Pertiwi
Editor: Bowo Leksono