Layar Tanjleb di Desa Toyareka Kembali Jadi Sorotan

Layar Tanjleb FFP 2025 Desa Toyareka, Kec. Kemangkon, Purbalingga – Lapangan Malang Semirang Desa Toyareka kembali menjadi saksi semaraknya pemutaran layar tanjleb Festival Film Purbalingga (FFP) untuk kedua kalinya, Sabtu malam, 26 Juli 2025.
Antusiasme warga terhadap gelaran layar tanjleb di Desa Toyareka ini terlihat tinggi. Untuk gelaran kedua kalinya, para penonton merasa penting untuk datang kembali. Bahkan, mereka menilai penyelenggaraan tahun ini terasa lebih meriah dan berkesan dibanding tahun sebelumnya.
Ketua Karang Taruna Bayu Tirta Desa Toyareka Teteg Surya Adi mengatakan, bahwa layar tanjleb bukan sekadar hiburan, melainkan juga ruang edukasi dan silaturahmi antarwarga. “Melalui pemutaran film, kita bisa belajar dan sekaligus mempererat ikatan sosial,” tuturnya.
Turut hadir dan memberikan sambutan Kepala Desa Toyareka Setiyokowati, yang menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat. “Karang Taruna menunjukan peran strategis dalam membangun kebersamaan warga. Ini bukan hanya soal tontonan, tapi juga membuktikan semangat gotong royong dan partisipasi warga yang luar biasa,” tegasnya.
Beragam film-film ditayangkan dalam acara ini, di antaranya; “Puasa Pertama Zia” sutradara Louis Michael Kristianto
produksi Apollo Picture & Oneline Film, “Pirates Of Sepuluh Ribuan” sutradara Muhammad Ahzar produksi Fiktive, “Warisan Rasa” sutradara Abdullah Khanif Subekti produksi Movieda Production SMK Darul Abror Bukateja Purbalingga, “Ikhlas” sutradara Nungki Rinjani produksi Konkreatif Production SMKN 1 Kemangkon Purbalingga, “Wong Cilik” sutradara Danis Adinata Putra produksi PB Creative Work SMK Panca Bhakti Banjarnegara, dan film panjang “Wiro Sableng” sutradara Angga Dwimas Sasongko produksi Lifelike Picture & 20th Century Fox.
“Baru pertama kali datang ke acara layar tanjleb. Seru banget! Panitianya niat, antusias penontonnya luar biasa, pokoknya keren banget Purbalingga punya acara seperti ini. Pokoknya puas!,” ungkap Ria Artha Pratiwi penonton asal Yogyakarta.
Dengan semangat kebersamaan dan kreativitas, layar tanjleb di Desa Toyareka tahun ini berhasil menghadirkan malam yang tidak hanya penuh tontonan, tetapi membawa manfaat nyata bagi para pelaku UMKM.
Salah satu pelaku UMKM Anjar Subekti menganggap acara ini memberikan manfaat ekonomi bagi dia dan teman-temannya. “Alhamdulillah jualan laris, acara layar tanjleb kali ini lebih tertata, lebih meriah, dan lebih ramai dari tahun kemarin. Seneng banget bisa ikut merasakan manfaatnya, semoga ada lagi dalam waktu dekat,” ucap penjual bakso tusuk.
Pada kesempatan malam terakhir program layar tanjleb di Kabupten Purbalingga itu, dihadiri Aceh Documentary, seorang dosen Komunikasi UGM, pegawai-pegawai bank daerah Magelang, dan Binus University Jakarta. Mereka selain berutusan dengan FFP juga kepentingan lain yang berhubungan dengan film.
FFP 2025 yang diselenggarakan Yayasan Gairah Sinema Muda didukung Kementerian Kebudayaan, Dana Indonesiana, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Kementerian Pemuda dan Olahraga, Bioskop Misbar, dan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Dengan komunitas pendukung Sangkanparan Cilacap, Art Film Banjarnegara, dan Hompympa Banyumas. Serta mitra program bersama Forum Film Dokumenter, Aceh Documentary, dan komunitas fest.
Penulis: Teteg Surya Adi
Editor: Bowo Leksono