FFD Gaungkan Edukasi Visual Lewat Platform Film

Focus on: Forum Film Dokumenter – Festival Film Purbalingga (FFP) 2025 kembali menghadirkan sesi menarik bertajuk Focus on: Forum Film Dokumenter pada Kamis, 31 Juli 2025 pukul 13.00 WIB di Bioskop Misbar Purbalingga. Kegiatan ini menjadi salah satu sorotan dalam rangkaian festival karena membahas lebih dalam peran film dokumenter dalam menyuarakan realitas sosial dan sebagai medium pendidikan publik.
Acara ini diisi perwakilan dari Forum Film Dokumenter (FFD) yang memaparkan kiprah lembaga tersebut dalam mengarsipkan dan mempromosikan film dokumenter Indonesia, sekaligus membuka ruang diskusi bersama penonton. Salah satu bagian yang menarik perhatian adalah pengenalan platform filmdokumenter.id, sebuah aplikasi daring yang dapat diakses khalayak umum.
“Semua guru sejarah bisa memanfaatkan platform ini misalnya sejarah dalam bentuk film dokumenter yang terdapat di platform ini, bisa sekali dimanfaatkan untuk membantu dan memberikan perspektif lain terhadap peristiwa sejarah pada saat itu,” ungkap Michael A. Chandra selaku kepala program database FFD. Chandra juga menekankan platform ini tidak hanya untuk guru sejarah tetapi semua pendidik yang membutuhkan studi kasus bisa memanfaatkan platform ini.
Situs filmdokumenter.id hadir sebagai jembatan antara pembuat film dokumenter dan penonton yang lebih luas. Melalui aplikasi ini, masyarakat dapat menonton berbagai film dokumenter Indonesia secara legal, sekaligus mendapatkan informasi seputar kegiatan pemutaran, diskusi film, dan katalog karya dokumenter yang pernah ditayangkan di berbagai festival.
Ketua MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) Sejarah SMA Kabupaten Purbalingga, Retno Wardoyo, S.Pd., menyambut baik kehadiran platform ini. “Luar biasa, dengan platform ini, guru dan siswa bisa menggali potensi dan bakat dan juga bisa berinovasi mengembangkan bakatnya di bidang film,” ungkap guru sejarah di SMA Negeri 1 Bobotsari, Purbalingga.
Selaras dengan itu, Anis Anugrah Laraswati, S.Pd., guru sejarah di MAN Purbalingga, mengapresiasi program ini, “Kegiatan yang bagus apalagi saya sebagai guru sejarah ini sangat membutuhkan informasi seperti ini, dimana kita bisa memfasilitasi anak sebagai pembelajaran dan juga bisa menjadi tambahan referensi sebagai guru sejarah,” ujarnya.
Selain para sutradara muda dan guru-guru pendamping perfilman Banyumas Raya yang hadir pada program focus on itu, juga guru-guru mata pelajaran sejarah SMA dan SMK di Kabupaten Purbalingga yang tergabung dalam MGMP.
Antusias juga datang dari Shidqul Azimah, ia mengaku mendapatkan pengetahuan baru yaitu terkait aplikasi dokumenter, “Dari website tersebut bisa untuk mempelajari lebih lanjut terkait documenter,” ujar sutradara film “Sa Pu Cerita” produksi Gunung Slamet Film SMA Negeri Bobotsari, Purbalingga.
FFP 2025 yang diselenggarakan Yayasan Gairah Sinema Muda didukung Kementerian Kebudayaan, Dana Indonesiana, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Kementerian Pemuda dan Olahraga, Bioskop Misbar, dan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Dengan komunitas pendukung Sangkanparan Cilacap, Art Film Banjarnegara, dan Hompympa Banyumas. Serta mitra program bersama Forum Film Dokumenter, Aceh Documentary, dan komunitas fest.
Penulis: Rafi Maulana Putra
Editor: Bowo Leksono