Bioskop Rakyat

Biora di SMA Negeri 2 Purwokerto

Biora di SMA Negeri 2 Purwokerto

Program Bioskop Rakyat (Biora), pemutaran film-film pelajar nominasi Festival Film Purbalingga (FFP) 2023 di SMA Negeri 2 Purwokerto pada Sabtu, 17 Februari 2024 jam 10.00 WIB.

Pemutaran digelar di aula sekolah yang termasuk sebuah bangunan kuno dengan penonton sekitar 65 siswa dari anggota ekstrakulikuler fotografi, teater, broadcast, dan multimedia.

Wakil Kepala SMAN 2 Purwokerto bidang Kesiswaan Drs. Suryono mengatakan, pihaknya menyambut positif kegiatan ini karena seiring perkembangan zaman sangat diminati siswa. ”Apalagi ini kegiatan menonton film karya siswa dari sekolah lain, sangat memantik siswa kami untuk turut berkarya yang baik,” ujar guru Bahasa Inggris.

Ada tujuh judul film pelajar yang diputar dan diapresiasi dengan sangat antusias, antara lain ”Putra”, ”Wani Ngembeg”, ”Ebeg Sejoli”, ”Ora Oleng”, ”Percakapan Hampa”, ”Durma”, ”Mantu Kiai”, dan ”Pedangan”.

”Salah satu penonton Putri Nabila merasa senang ada FFP datang ke sekolahnya dan memutar karya. ”Oo.. begini film-film pendek dan dokumenter pelajar yang ada di Banyumas Raya. Jadi ada pandangan jenis film yang seperti apa yang menarik,” tutur siswa kelas XI 8 yang ikut ekskul broadcast.

Pengembangan Skenario

Di ruang dan gedung lain, diadakan bimbingan singkat (coaching clinic) terkait pengembangan ide film fiksi pendek dan dokumenter pendek menjadi skenario yang layak diproduksi. Sekolah yang berkesempatan coaching clinic bareng SMAN 2 Purwokerto adalah SMKN 1 Banyumas, karna belum menghasikan ide yang layak diproduksi.

Penulis skrip dan sutradara dokumenter Seno Aulia Wijayanto mengatakan, pelatihan ini membantu kami menyelesaikan skrip yang kami buat untuk siap diproduksi. ”Kami insya Alloh siap memproduksi dokumenter terkait kejayaan lukisan Sokaraja, dengan harapan generasi saya dan setelahnya bisa mengenang,” ungkap siswa kelas X dan anggota ekskul broadcast.

Untuk skenario fiksi pendek, SMAN 2 Purwokerto masih ditahap basic story, mereka mengambil cerita dari serpihan hasil riset dokumenternya. Sebelumnya, ekskul broadcast ini juga sempat melakukan pelatihan tata kamera dan tata suara.

”Terima kasih, akhirnya tim FFP termasuk coaching clinic sampai ke sekolah kami untuk memantapkan skrip dokumenter yang anak-anak kami susun. Kami merasa kesulitan memang dibagian mengompakan anak-anak dalam proses kerja, karena jarang melakukan kerja-kerja dengan pihak luar,” jalas guru pembina ekskul Akhmad Subkhi, S.Ikom.

Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Dana Indonesia, dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Berita Lainnya

Back to list