FFP 2025

Di Bawah Taburan Bintang, Malam Layar Tanjleb tak Terlupakan

Di Bawah Taburan Bintang, Malam Layar Tanjleb tak Terlupakan

Layar Tanjleb FFP 2025 Desa Cibangkong, Kec. Pekuncen, Banyumas – Sore hari, layar tertancap, sound system pun terpasang disambut suasana lapangan Amphibi Desa Cibangkon yang ramai. Ibu-ibu PKK bersemangat menggelar senam aerobik. Sementara pedagang sudah lebih dulu merapatkan barisan di area pinggir lapangan.

Layar tanjleb 19 tahun Festival Film Purbalingga (FFP) dilaksanakan pada Minggu, 20 Juli 2025. Dengan suhu udara yang cukup dingin, tidak menyurutkan antusias warga untuk menonton layar tanjleb. Ada doorprize juga untuk menambah antusias para penonton.

Ketua panitia Muhamad Iqbal Mahdika Prasetya tidak menyangka antusias penonton yang sangat membludak. “Kami benar-benar tidak menyangka antusiasme warga sebesar ini. Lapangan penuh, bahkan banyak yang rela duduk di rumput atau berdiri sepanjang acara. Ini menunjukan betapa besar kerinduan masyarakat terhadap hiburan,” ujarnya.

Sementara Kadus 1 Desa Cibangkong Agus Srinarno mengapresiasi sebesar-besarnya kegiatan ini sehingga para pemuda desa belajar mandiri dalam menggelar acara. “Harus diteruskan, sesering mungkin bagi para pemuda dalam berkegiatan yang positif. Ini juga akan menjadi contoh bagi generasi berikutnya,” tuturnya.

Film-film yang diputar malam itu adalah “Puasa Pertama Zia” sutradara Louis Michael Kristianto produksi Apollo Picture & Oneline Film, “Pirates Of Sepuluh Ribuan” sutradara Muhammad Ahzar produksi Fiktive, “Kuntulan Semangkung” sutradara Baharudin Nadif produksi Senthir Production MAN 1 Banjarnegara, “Ngeplang” sutradara Argya Natha Pratama produksi Cinemadoea SMAN 2 Purwokerto, “Ublek” sutradara Luna Triana produksi Manuda Creative Studio SMK Ma’arif NU 2 Ajibarang Banyumas, dan film panjang “Wiro Sableng” sutradara Angga Dwimas Sasongko produksi Lifelike Picture & 20th Century Fox.

“Dengan adanya tontonan layar tanjleb ini, para pedagang seperti saya merasa senang karena memberi dampak ekonomi. Dagangan jadi laku dan memberi tambahan pendapatan bagi keluarga,” jelas Yanto, pedagang Aksesoris.

Selaku penonton, Fajar Adzanianto juga merasa senang dengan adanya kegiatan ini karena juga menjadi ajang berkumpul dalam hal positif. “Harapannya, pemutaran layar tanjleb lebih digiatkan agar semakin memancing anak-anak muda dalam berkarya film,” ujar warga Desa Cibangkong.

FFP 2025 yang diselenggarakan Yayasan Gairah Sinema Muda didukung Kementerian Kebudayaan, Dana Indonesiana, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Kementerian Pemuda dan Olahraga, Bioskop Misbar, dan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Dengan komunitas pendukung Sangkanparan Cilacap, Art Film Banjarnegara, dan Ho/mpimpa Banyumas. Serta mitra program bersama Forum Film Dokumenter, Aceh Documentary, dan komunitas fest.

 

 

Penulis: Muhamad Iqbal Mahdika Prasetya

Editor: Bowo Leksono

Berita Lainnya