Beberapa Film Pelajar Banyumas Raya yang menjadi nominator Festival Film Purbalingga (FFP) 2023 diputar dalam program publik Partykelir Biennale Jogja pada Sabtu malam, 18 November 2023 di Lapangan Bulutangkis RT 06 Dusun Ngentak, Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Agenda ini merupakan program pemutaran film Tim Publik Program Biennale Jogja 17 2023 bekerjasama Sinema Keliling Dinas Kebudayaan Provinsi DIY. Dengan kemasan layar tancap, lima film pelajar menyapa warga. Antusiasme warga tercermin dari ramainya penonton dari mulai anak-anak hingga orang tua.
Ketua RT 06 Dusun Ngentak, Desa Bangunjiwo Ngadi mengaku, kegiatan pemutaran film berupa layar tancap seperti ini lama tidak diselenggarakan. “Mungkin dengan semakin mudahnya akses dalam menonton film sehingga sudah lama sekali, sehingga ke depan harapannya lebih sering diadakan karena memberi kesempatan warga berkumpul,” harapnya.
Pada kesempatan itu diputar film ”Cai Kahuripan” sutradara Iman Firmansyah produksi KTN Cinema SMK Karya Tunas Nusantara Wanareja Cilacap, ”Wani Ngembeg” sutradara Erwin Ramadhan produksi B2 Film SMK Negeri 2 Bawang Banjarnegara, ”Ebeg Sejoli” sutradara Kartika Tri Wardani produksi Hika Production SMK HKTI 2 Purwareja Klampok Banjarnegara, ”Mantu Kiai” sutradara Muchammad Risyad Ali Ramadhon produksi Movieda Production SMK Darul Abror Bukateja Purbalingga, ”Pedangan” sutradara Olivia Nur Andini produksi Hika Production SMK HKTI 2 Purwareja Klampok Banjarnegara, dan Video Perjalanan FFP.
Penanggungjawab Program Partykelir Biennale Jogja 17 2023 Regita Andini mengatakan, program pemutaran film dari FFP menjadi penutup rangkaian Program Pemutaran Partykelir Biennale Jogja di Desa Bangunjiwo. “Program penutup ini terasa istimewa karena kami menganggap film-film dari FFP memiliki keunikan tersendiri terutama terkait budaya Banyumasan. Makanya kami merasa tepat menjadi penutup program,” terangnya.
Setelah pemutaran film, dilanjutkan diskusi dengan punggawa FFP dan komunitas film pendamping di Banyumas Raya. Tofik Suseno dari Sangkanparan Cilacap, merasa senang film pelajar Banyumas Raya termasuk dari Kabupaten Cilacap diputar dan ditonton warga di luar Banyumas Raya. ”Kami berharap, film pelajar dari Banyumas Raya bisa memberi edukasi dan mengenalkan budaya kami, budaya orang Banyumasan,” ujarnya.
Sementara Direktur FFP Nanki Nirmanto menambahkan, program kerjasama FFP dengan berbagai pihak menjadi penting dalam memperluas kesempatan film-film pelajar Banyumas Raya bertemu dengan penontonnya. “Kerjasama dengan Biennale Jogja menjadi suatu hal yang penting guna memperkenalkan film pelajar ke masyarakat Yogyakarta melalui layar tancap. Kami juga berharap kerjasama semacam ini bisa terjalin lebih luas dengan berbagai pihak,” tuturnya.
Biennale Jogja adalah biennale internasional yang fokus pada seni rupa. Diadakan dua tahun sekali sejak 1988 yang diselenggarakan Yayasan Biennale Yogyakarta (YBY). Biennale Jogja 2023 adalah penyelenggaraan ke-17 dengan mengusung tema ”Titen: Pengetahuan Menubuh, Pijakan Berubah”.
Penulis: Nanki Nirmanto
Editor: Bowo Leksono