Suasana lapangan Desa Sikumpul, Kecamatan Kalibening, Banjarnegara tak seperti biasanya. Karang Taruna Panca Raharja Desa Sikumpul menyelenggarakan Layar Tanjleb yang dikemas dalam acara bertajuk “Panca Budaya: Pagelaran Seni dan Pemutaran Film”.
Sore itu, Sabtu, 22 Juli 2023 para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) desa dan pentas seni digelar. Pentas seni dari generasi muda berupa seni tari dan musik. Didahului pertunjukan tari dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Sanggar Cemara, kemudian pentas musik akustik antara lain dari Wili Sungkono, Ngamband, Jaka Suara, Toha Irama, dan juga ada pembagian doorprize.
Memasuki malam, sebelum pemutaran film Layar Tanjleb Festival Film Purbalingga (FFP) 2023 dimulai penampilan grup band Balik Pintu. Gelaran layar tanjleb titik mandiri terakhir di Kabupaten Banjarnegara ini dengan komunitas pendamping Art Film Pictures.
Ketua Panitia sekaligus Ketua Karang Taruna Panca Raharja Adam Nur Aziz dalam sambutannya mengatakan rasa senangnya karena pemuda Desa Sikumpul kompak sehingga mampu menggelar kegiatan untuk warga. ”Untuk seterusnya, kita harus terus semangat dalam membangkitkan karang taruna desa kita,” tegasnya.
Sementara Camat Kalibening Dampak Firmansyah yang berkesempatan hadir merasa bangga dengan antusias warga yang tinggi terhadap kegiatan yang digelar anak-anak muda. ”Kita semua, warga Desa Sikumpul dan sekitarnya jadi merasakan kehangatan di tengah hawa dingin ini karena kekompakan warga di sini,” ujarnya.
Materi putar film fiksi dan dokumenter dari program kompetisi pelajar Banyumas Raya, non-kompetisi, dan satu film panjang, yaitu “Mak, Bali..” sutradara Alwan Ring Nauval produksi Skafa Film SMK Al Fatah Banjarnegara, ”Durma” sutradara Tias Febrianti produksi Sineas Muda Tamansiswa SMK Tamansiswa Banjarnegara, “Pedangan” sutradara Olivia Nur Andini produksi Hika Production SMK HKTI 2 Purwareja Klampok Banjarnegara.
Pada film non-kompetisi diputar “Babad Wingking Griya” sutradara Mauliya Maila produksi Lanyah Film, “My Beautiful Money” sutradara Tanzilal Azizie produksi Degradians Studio, “Jatah Lurah” sutradara Shinan Putra Kafi produksi MM Kine Klub UMY, dan diakhiri film panjang ”Petualangan Menangkap Petir” sutradara Kuntz Agus produksi Fourcolours Film.
Gentur Pratopogiri salah satu pelaku UMKM merasakan dampak dari acara ini. ”Alhamdulillah dengan acara pentas seni dan layar tanjleb dagangan saya jadi laris. Kalau tidak ada hiburan seperti ini, warga setelah Isya ya nonton tv, tidak ada kesempatan berkumpul apalagi jajan di malam hari,” tutur penjual makanan Cimol.
Lebih lanjut, salah satu penonton Agus Imawan merasa terhibur dengan acara ini. ”Selain menghibur juga sekaligus dapat melestarikan kesenian tradisional supaya tidak punah,” ujar warga Desa Sikumpul.
FFP 2023 diselenggarakan 1-29 Juli 2023 di wilayah lima kabupaten Banyumas Raya dengan dukungan Kemdikbudristek, Dana Indonesiana, LPDP, Bioskop Misbar Purbalingga, Sangkanparan Cilacap, Art Film Picture Banjarnegara, dan Kedung Film Kebumen.
Selain itu dukungan juga dari Permen Davos dan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Pada Minggu malam, 23 Juli 2023 pemutaran terakhir Program Layar Tanjleb FFP 2023 sebelum masuk ke Program Hall. Titik mandiri akan digelar di Desa Kuripan, Kecamatan Kesugihan, Cilacap. Informasi selengkapnya, dapat diakses di festivalfilmpurbalingga.id