Berbagi

Kabut Lembut Tak Surutkan Antusiasme Warga

Kabut Lembut Tak Surutkan Antusiasme Warga

Hawa dingin di ketinggian ujung utara Purbalingga, tepatnya Kecamatan Karangjambu tidak menyurutkan antusiasme warga menonton Layar Tanjleb yang digelar Kamis malam,18 Juli 2024 di Lapangan Plana Jaya Desa Karangjambu.

Ini kali pertama Layar Tanjleb Festival Film Purbalingga (FFP) 2024 menyambangi willlayah kecamatan paling utara Purbalingga itu. Namun, terlihat banyak warga pedagang UMKM yang memenuhi lapangan.

Alunan musik akustik para pemuda menjadikan hawa yang semula dingin menjadi terasa hangat, terlebih penonton yang mengenal lagu yang dimainkan turut bernyanyi.

Panitia Lokal Laila Anggraini merasa bahagia karena antusiasme warga sangat luar biasa dari pemutaran film pendek sampai film panjang. “Alhamdulillah acara berjalan lancar dan cuaca terang. Semoga ada kesempatan Karangtaruna Pustaka Radja bisa memutar film secara mandiri lagi,” ujarnya.

Film yang diputar merupakan film fiksi dan dokumenter nominasi FFP 2024, non-kompetisi, dan film panjang. Terdiri dari film fiksi “PUR”

sutradara Nanda Barokah produksi Brankas Film SMA Negeri 2 Purbalingga, “PLONG” Sutradara Ria Apri Hardianto produksi Movieda Production SMK Darul Abror Bukateja Purbalingga, dan film dokumenter “Kajuputi” Peresti Juni Arti produksi Rekampret SMK Islam Ar-Royyana Kawunganten, Cilacap.

Dilanjut film non-kompetisi “Bapakku adalah…?” sutradara Raihan Mauladi produksi Huha Pictures, “Omah-omah” sutradara Rafika Ilma Rizkyana produksi Avikom Film, dan film panjang “Srimulat: Hidup Memang Komedi” sutradara Fajar Nugros produksi MNC Pictures & IDN Pictures.

“Ini kali pertama saya menonton Layar Tanjleb dan sangat berkesan bagi saya. Cukup menghibur terutama yang paling saya suka itu yang judulnya Bapakku Adalah…?,“ ujar Gendis Anjani Ardiana salah satu penonton.

Bagus Irawan, penjual mainan anak merasa senang karena bisa menonton film gratis sembari berdagang. ”Dulu Layar Tanjleb hanya ada saat saya kecil, tidak menyangka sekarang saya bisa menikmatinya lagi dan bisa sambil kerja,” tuturnya.

Usai dari Kabupaten Banjarnegara dan Purbalingga, program Layar Tanjleb malam berikutnya ke Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Purbalingga.Festival film yang sudah 18 tahun ini melibatkan komunitas Sangkanparan Cilacap, Art Film Pictures Banjarnegara, dan Hompimpaa Banyumas dengan dukungan Kemdikbudristek, Dana Indonesiana, dan LPDP. Informasi selengkapnya, dapat diakses di festivalfilmpurbalingga.id

Penulis: Laila Anggraini
Editor: Bowo Leksono

Berita Lainnya

Back to list