Kebersamaan Terasa Hangat di Bawah Cahaya Purnama Sura

Layar Tanjleb FFP 2025 Desa Pekunden, Kec. Banyumas, Banyumas – Sejak sore hari, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Wisanggeni Desa Pekunden mulai menyiapkan peralatan kebutuhan layar tanjleb di area parkir rumah makan Lumbung Pari. Mulai dari mengembangkan layar, menyiapkan sound system, dan menggelar alas untuk para penonton.
Memasuki malam, Jumat, 11 Juli 2025, suasana bulan purnama menemani ratusan warga berbagai usia yang berkumpul dalam kebersamaan untuk menyaksikan kegiatan “Nonton Layar Tanjleb nang Pekunden” dalam rangkan 19 tahun Festival Film Purbalingga (FFP).
Kepala Desa Pekunden Suranto, S.Pd. dalam sambutannya mengapresiasi apa yang dilakukan Pokdarwis Wisanggeni. “Pokdarwis Wisanggeni hari ini telah menunjukan bahwa mereka bukan hanya sebagai pengelola desa wisata saja tapi bisa menjadi penggerak kegiatan positif lainnya di tengah warga,” ujarnya.
Sebelum sambutan Kepala Desa Pekunden digelar sebuah tarian dari Sanggar Wisanggeni yang membawakan Tari Eling-Eling Banyumasan oleh dua penari yaitu Ananda Raisya dan Nabila yang keduanya baru saja menyelesasikan Sekolah Dasar. Setelah itu, pembagian doorprize kepada para penonton dengan pertanyaan seputar Desa Pekunden.
“Kami atas nama Pemerintah Kecamatan Banyumas sangat mendukung kegiatan budaya seperti ini dan harapannya bisa digelar sesering mungkin sepanjang musim terang,” tutur Camat Banyumas Jakarta Tisam, S.STP, S.Ip.
Film-film yang diputar yaitu, “Puasa Pertama Zia” sutradara Louis Michael Kristanto produksi Apollo Picture & Oneline Film, “Pirates of Sepuluh Ribuan” sutradara Muhammad Azhar produksi Fiktive, “Mbawon” sutradara Banu Al Rozin dan “Ngeplang” sutradara Argya Natha Pratama keduanya produksi Cinemadoea SMAN 2 Purwokerto, “Tembelek” sutradara Afa Lini Abdah Rahmani produksi B2Film SMKN 2 Bawang Banjarnegara, dan film panjang “Wiro Sableng” sutradara Angga Dwimas Sasongko, produksi Lifelike Pictures & 20th Century Fox.
Salah satu pedagang dadakan Parwati mengaku senang karena bisa menambah pemasukan dengan adanya keramaian ini. “Alhamdulillah.. ya, jadi ada pemasukan tambahan. Senang rasanya, semoga sering-sering,” harap pedagang Soto, kopi, dan Mendoan.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga menjadi ajang kebersamaan dan ruang edukasi bagi generasi muda. Panitia berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan dan dikembangkan sebagai bagian dari promosi Desa Wisata Pekunden juga sebagai bentuk penguatan solidaritas sosial.
Sementara salah satu penonton Sutrisno mengaku antusias karena hiburan layar tanjleb dirasa sudah sangat jarang. “Sekarang sudah sangat jarang ada layar tanjleb, ini kok ada yang bikin anak-anak muda dengan film-film bikinan sendiri. Ya sangat menarik sekali,” tegas warga Desa Pekunden.
FFP 2025 yang diselenggarakan Yayasan Gairah Sinema Muda didukung Kementerian Kebudayaan, Dana Indonesiana, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Kementerian Pemuda dan Olahraga, Bioskop Misbar, dan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Dengan komunitas pendukung Sangkanparan Cilacap, Art Film Banjarnegara, dan Hompimpaa Banyumas. Serta mitra program bersama Forum Film Dokumenter, Aceh Documentary, dan komunitas fest.
Penulis: Ruddi Pamungkas
Editor: Bowo Leksono