Minggu 21 Juli 2024 pukul 15.00 wib, para laskar Festifal Film Purbalingga datang ke lapangan Krida Sakti Desa Padamara. Disambut kelompok lokal Karang Taruna Tura Manggala Sakti Desa Padamara. Begitu juga dengan para penari cilik dan dewasa dari Sanggar Seni Larasati Desa Padamara bersliweran di Lapanganan untuk mempersiapkan penampilan terbaiknya dalam ajang Festifal Film Purbalingga yeng ke 18.
Ketiga kelompok ini seakan berkolaborasi menciptakan atmosfer hiburan yang mengundang masyarakat sekitar untuk berkumpul karena penasaran. Para pedagang secara otomatis memenuhi pinggiran Lapangan untuk menciptakan ekositem perekonomian mikro, menawarkan dagangannya kepada para pengunjung yang datang. Kolaborasi ini menciptakan kondisi kehidupan yang lengkap ekonomi, pendidikan, hoby sampai hiburan.
Kegiatan Festifal Film Purbalingga ini secara rutin dilaksanakan setiap tahun dan di tahun 2024 ini adalah yang ke 18, diselanggarakan mulai 29 juni sampai 27 juli 2024 yang tersebar di lima kabupaten eks karsidenan Banyumas Raya.
Dukungan kegiatan ini mulai dari kemendikbudristek, Dana Indonesia, LPDP, Bioskop Misbar Purbalingga, Sangkanparan Cilacap, Art Film Banjarnegara, dan Hompypa Banyumas.
Minggu 21 Juli 2024 adalah jadwal dilaksanakan di Desa Padamara Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga. Acara dimulai sejak pukul 16.00 berupa penampilan seni tari berbagai angkatan usia dari anak-anak didik Sanggar Seni Larasati Desa Padamara. “Saya ucapkan terimakasih kepada Karang Taruna Desa Padamara dan Festifal Fil Purbalingga, yang sudah memberikan panggung buat anak-anak Sanggar tampil dihadapan banyak orang. Sehingga akan mengasah mental mereka” ungap Hening Pamudi Larasati selaku Pimpinan Sanggar Seni Larasati Desa Padamara.
Film-film yang ditayangkan sejak pukul 20.00 wib diantaranya ada film Plong yang disutradarai oleh Ria Apri hardiyanto dariMovieda Production SMK darul Abror Bukateja, “Murni” yang disutradarai olehRevita Dwi Meysa Putri dari Hika Production SMK HKTI 2 Purwareja, “Roleplay” disutradarai oleh Daffa Aqilla Hanip dari Dreams Cinema SMA Negri 1 Padamara, “Balada Pengantin Baru” yang disutradarai oleh Paulus Ananda Khrisna Agathis dari Institut Kesenia Jakarta, dan film “Bapakku Adalah..?” yang disutradarai oleh Raihan Mauladi dari Huha Pictures.
Begitu banyak pesan edukatif dalam film-film karya sineas muda tersebut, dilengkapi dengan komedi penuh makna dari film nasional dengan judul “Srimulat : Hidup Memang Komedi” yang disutradarai oleh Fajar Nugrohodari MNC Pictures & IDN Pictures.
Menurut Nur Abdul Aziz sebagai ketua karang taruna tura manggala sakti desa Padamara, dengan ajang atau kegiatan seperti ini bisa menstimulus kemampuan anak-anak muda untuk tidak putus asa dalam berkarya dan terus melakukan kegiatan-kegiatan positif. Apalagi jika mampu menangkap setiap pesan-pesan yang ada dalam film-film tersebut. Disamping itu setiap acara sseperti ini akan menimbulkan efek domino, yaitu efek edukasi untuk warga dan efek ekonomi mikro untuk para pedagang. Ungkap pemuda yang biasa disapa Aziz ini.
“saya mengetahui informasi acara layar tanjleb ini dari grup sesama pedagang kaki lima, alhamdulillah ada acara sehingga bisa berjualan. Harapannya akan ada acara-acara seperti ini di sekitaran Padamara sehingga saya bisa jualan lagi” ungkap Hardisa Wijangkoro sebagai pedagang es teh dan kopi.
Untuk menambah antusias warga atau penonton, panitia lokal karang taruna tura manggala sakti Desa Padamara memberikan doorprize untuk para pengunjung yang sebelumnya membeli kupon seharga 2ribu. Doorprize yang disediakan berbagai jenis perlengakapan elektronik dan perabotan rumah tangga serta kebutuhan sekolah anak-anak.
“Alhamdulillah saya dapat setrika dan kipas angin dari kupon doorprize yang saya beli. Harapannya kedepan panitia bisa mengadakan kegiatan layar tanjleb lagi dan yang lebih meriah lagi dengan doorprize yang lebih banyak” kata Triani salah satu penonton yang hadir menyaksikan Festifal Film Purbalingga.
Atmosfer Festifal Film Purbalingga 2024 yang dilaksanakan di bawah langit Desa Padamara ini semakin syahdu dengan pemandangan bulan purnamwa yang begitu mempesona, sehingga banyak penonton yang tetap bertahan sampai acara ini selesai.
Penulis : Ida Nopiyanti