PROGRAM KOMPETISI FILM PELAJAR BANYUMAS RAYA

Merupakan program kompetisi yang dikhususkan bagi pelajar SMA sederajat se-Banyumas Raya (Kabupaten Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Banjarnegara). Kompetisi ini dimaksudkan sebagai ruang apresiasi bagi karya yang lahir dari kaum muda Banyumas Raya, khususnya dalam konteks film. Diharapkan, dengan hadirnya kompetisi ini akan memicu kreativitas ruang-ruang berkarya lainnya di Banyumas Raya. Dari 30 film keseluruhan yang masuk ke meja panitia, telah dikurasi menjadi 12 film fiksi dan 10 film dokumenter yang masuk nominasi dan selanjutnya akan dinilai Dewan Juri untuk dipilih Film Fiksi dan Dokumenter Terbaik.

NOMINE FILM FIKSI PELAJAR

Gengsi

Brilian Athaya Florea | Fiksi | 10’37” | Broadcasting Smega | SMK N 1 Purbalingga | 2025

Sinopsis
Di balik rumah sempit, Anisa menanggung luka yang tak terlihat. Gengsi jadi topeng, hutang jadi warisan. Saat nama dan harga dirinya tercuri, ia memilih pergi, bukan karena lemah, tapi karena ingin tetap waras.

Hanger

Yusuf Febryanto | Fiksi | 12’52” | Movieda Production | SMK Darul Abror | 2025

Sinopsis
Di sebuah pondok pesantren, Sugeng difitnah mencuri hanger oleh Didi, santri yang kerap mendapat perlakuan istimewa dari pengurus pondok. Bersama Oji, Sugeng mengungkap kebenaran dengan membongkar ketidakadilan aturan pondok.

Sri

Reva Anandita Supangat | Fiksi | 14’58” | SAJAK CINEMA | SMAN 1 Purwareja Klampok | 2025

Sinopsis
Sri, gadis kota yang kembali ke kampung halamannya karena tuntutan pekerjaan ibunya. Membuatnya harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Pertemuannya dengan Mega dan Fitri menjadi awal dari petualangan kecil yang akan mereka jalani.

Wong Cilik

Danis Adinata P | Fiksi | 10’47” | PB Creative Work | SMK Panca Bhakti Banjarnegara | 2025

Sinopsis
Keluarga yang tinggal di desa dan hidup dalam keterbatasan ekonomi, walaupun sudah mendapatkan bantuan namun hanya meringankan sedikit beban mereka, lantaran selalu dipotong oleh Sardi (Pak RT).

Mengapa Ibuku Pelit

Veriska Nur Virdaus | Fiksi | 07’43” | Skadiga Cinema Pictures | SMK Diponegoro 3 Kedungbanteng, Banyumas | 2025

Sinopsis
Mak Inah hidup sederhana bersama putrinya, Ira. Karena miskin, Ira sering kecewa dengan bekal dan tak diberi jajan, hingga mengira ibunya pelit. Saat ibunya wafat, Ira baru tahu sang ibu menabung demi kuliahnya. Ira pun menyesal dan menangis, menyadari cinta ibunya yang tulus selama ini.

Ngeplang

Argya Natha P | Fiksi | 13’45” | Cinemadoea | SMAN 2 Purwokerto | 2025

Sinopsis
Rina tergiur kemewahan orang lain, lalu diam-diam membeli perhiasan dan skincare tanpa sepengetahuan Aldi, suaminya yang bekerja sebagai buruh pabrik. Saat masalah muncul, Rina belajar bahwa tak semua yang terlihat menarik layak dibuka pintunya. Kadang, menjaga pintu tetap tertutup adalah cara menjaga keharmonisan dalam rumah tangga.

Ikhlas

Nungki Rinjani | Fiksi | 10’46” | Konkreatif Production | SMKN 1 Kemangkon, Purbalingga | 2025

Sinopsis
Setelah Biyung meninggal, Ratri dan Kusno berselisih soal warisan. Ratri merasa berhak atas bagian lebih besar karena jasanya merawat Biyung, namun Kusno menolak. Ketegangan memuncak, melibatkan adik bungsu mereka, Ndaru. Seorang Ustadzah hadir menengahi, membantu mereka ikhlas mewakafkan tanah warisan untuk mushola, sesuai wasiat Biyung.

Upah

Alysha Rayya R | Fiksi | 09’14” | Threelens Smaga | SMAN 3 Purwokerto | 2025

Sinopsis
Kisah Adi, siswa kelas 6 SD, terjebak di tengah perbedaan pandangan orang tua dan mbah. Orang tua Adi, guru PNS dan apoteker sibuk, percaya pentingnya kemandirian. Sementara mbah Adi, yang sangat memanjakan Adi. Adi yang terbiasa diupah oleh mbahnya, mulai bingung dan menolak aturan orang tuanya.

Ublek

Luna Triana | Fiksi | 10’03” | Manuda Creative Studio | SMK Ma’arif NU 2 Ajibarang, Banyumas | 2025

Sinopsis
Bu Jum, ibu rumah tangga yang seringkali kesal dengan tetangganya yang membakar sampah di halaman dan membuat jemurannya berbau sangit. Bu Jum mendapatkan ide menghentikan tindakan tetangganya, namun Bu Jum harus menerima konsekuensi dari idenya tersebut, apakah permasalahan akan selesai atau justru akan menimbulkan masalah lebih besar?

Jathilan Atma

Chika Putri Puspita W | Fiksi | 14’59” | Multimedia SMKN 1 Bawang | SMKN 1 Bawang Banjarnegara | 2025

Sinopsis
Dio, remaja SMA yang enggan meneruskan sanggar tari ibunya, menolak menari ebeg karena trauma masa kecil. Saat ditunjuk guru, ia berontak. Namun dorongan teman dan wejangan ibunya membuatnya sadar. Ebeg bukan sekadar tarian, tapi warisan budaya yang mencerminkan jati diri, perjuangan, dan semangat rakyat.

Tembelek

Afa Lini Abdah R | Fiksi | 14’23” | B2FILM | SMKN 2 Bawang, Banjarnegara | 2025

Sinopsis
Ayam peliharaan Sarti yang sering mengotori lingkungan terutama rumah Parni, tetangganya. Parni yang selama ini menyimpan keresahannya, akhirnya terpengaruh oleh Eni untuk mengirimkan video kelakuan ayam Sarti ke grup ibu-ibu RT.

Karemenan

Nisrina Amelia | Fiksi | 07’00” | Migas Cinema Production | SMK Migas Muhammadiyah Cilacap | 2025

Sinopsis
Utari merasa jenuh dengan tarian tradisional, ia ingin mengembangkan bakatnya dengan menggabungkan unsur modern, namun mendapat tekanan dari pelatihnya, akhirnya ia belajar mandiri.

NOMINE FILM DOKUMENTER PELAJAR

Penebas

Rafid Izhar Fadhilah | Dokumenter | 13’21” | Cassava Production | SMAN 1 Kejobong Purbalingga | 2025

Sinopsis
Kisah Suwondo, seorang penebas buah yang harus menghidupi keluarganya di tengah cuaca ekstrim melanda. Memiliki pekerjaan yang bergantung pada musim, mengharuskan Suwondo sebagai penebas buah untuk bertahan hidup.

Sa Pu Cerita

Shidqul Azimah | Dokumenter | 09’50” | Gunung Slamet Film | SMAN 1 Bobotsari Purbalingga | 2025

Sinopsis
Anak Papua yang meninggalkan keluarga dan tanah Papua untuk merantau mewujudkan cita-citanya di tanah Jawa.

Wates Ngarit

Erwi Kurnianingrum | Dokumenter | 09’26” | Skawan Sinema | SMKN 1 Wanayasa Banjarnegara | 2025

Sinopsis
Warga Dusun Karangnangka mengandalkan rumput untuk pakan ternak. Aturan adat membatasi pengambilan rumput agar tidak terjadi konflik. Pembatasan ini menimbulkan tantangan bagi peternak dan buruh rumput yang lahannya terbatas.

Demokrasi Semu

Seno Aulia Wijayanto | Dokumenter | 14’56” | Cinemadoea | SMAN 2 Purwokerto Banyumas | 2025

Sinopsis
Baidzaki, seorang siswa berusia 17 tahun, untuk pertama kalinya mengikuti Pilkada di Kabupaten Banyumas. Sebagai pemilih pemula, ia merasa bingung karena hanya ada satu calon yang maju, sehingga tidak ada ruang untuk benar-benar memilih. Karena itu, ia memulai perjalanan mencari jawaban atas pertanyaan “siapa yang harus dia pilih”?

Di Balik Tembok Benteng Kami

Prana Ramadania | Dokumenter | 14’45” | Lensa Smanda | SMAN 2 Cilacap | 2025

Sinopsis
Benteng Pendem Cilacap, ikon cagar budaya yang didirikan sejak 1877 di Kabupaten Cilacap, telah ditetapkan pada 2010 berdasarkan Undang-Undang Cagar Budaya Nomor 11. Aturan tersebut secara tegas melarang perubahan bentuk pada bangunan cagar budaya, namun dilanggar saat jalan setapak yang semula paving diubah menjadi aspal.

Yang Terpanggil

Natasya Winndy Yemima | Dokumenter | 14’10” | Dream’s Cinema | SMAN 1 Padamara Purbalingga | 2025

Sinopsis
Di balik kehidupan sederhana para biarawati, tersembunyi kisah luar biasa tentang cinta kasih, dan pelayanan tanpa pamrih. Suster Fransiska dan Suster Yusta, dua biarawati yang Ikhlas melayani Tuhan dan jemaat. Meski menghadapi tantangan, baik dari diri sendiri, keluarga, dan lingkungan, mereka tetap teguh menjalani jalan hidup yang mereka pilih.

Warisan Rasa

Abdullah Khanif Subekti | Dokumenter | 09’11” | Movieda Production | SMK Darul Abror Bukateja Purbalingga | 2025

Sinopsis
Badriyah dan Arif, pengusaha jenang-wajik di Desa Kedungjati, Kecamatan Bukateja, Purbalingga, menjaga warisan rasa lewat resep turun-temurun dan produksi tradisional. Di tengah arus modernisasi, mereka beradaptasi dengan pemasaran daring untuk memastikan jenang tanpa pengawet ini tetap lestari di era digital.

Mbawon

Banu Al Rozin | Dokumenter | 13’38” | Cinemadoea | SMAN 2 Purwokerto | 2025

Sinopsis
Subandi, seorang petani penggarap (buruh tani) yang bekerja di lahan milik Mulyono. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, melawan berbagai tantangan pertanian di tengah modernisasi zaman, lalu siapa yang mau jadi petani? jika petani hanya memanen lelahnya saja.

Nginang

Dinar Galuh Pratiwi | Dokumenter | 09’34” | Migas Cinema Production | SMK Migas Muhammadiyah Cilacap | 2025

Sinopsis
Nginang adalah aktivitas mengunyah daun sirih yang diramu dengan beberapa bahan alami lainnya. Ada Mbah Teblo yang tinggal di Desa Jangrana, Kecamatan Kesugihan, Cilacap dan Mbah Parilah yang tinggal di Desa Ujungmanik, Kecamatan Kawunganten, Cilacap.

Kuntulan Semangkung

Baharudin Nadif | Dokumenter | 12’47” | Senthir Production | MAN 1 Banjarnegara | 2025

Sinopsis
Darwin, warga Dusun Semangkung yang peduli dengan keberlanjutan seni Kuntulan Semangkung. Dengan gigih Darwin berusaha sebisa mungkin agar kesenian ini tetap dilestarikan. Namun, ia membayangkan jika kali ini adalah pertunjukan terakhir Kuntulan Semangkung.