Layar Tanjleb Bukan Sekedar Tontonan

Layar Tanjleb FFP 2025 Desa Serayu Larangan, Kec. Mrebet, Purbalingga – Siang hari, lapagan Wispas Desa Serayu Larangan dipadati warga dengan diadakan kegiatan servis kendaraan murah dan senam aerobik. Kegiatan ini merupakan rangkaian layar tanjleb 19 tahun Festival Film Purbalingga, Selasa, 22 Juli 2025.
Sore hari, langit sempat mendung dan gerimis turun. Menjelang waktu Maghrib, gerimis reda. Panitia kegiatan yang digawangi Karang Taruna Gema Seraya Desa Serayu Larangan, karang taruna yang belum lama terbentuk, diawal acara menghadirkan akustik dari Fadcoustic, solo vocal dari Afra AFK, dan persembahan seni tari dari sanggar Sakyanara.
Ketua Karang Taruna Gema Seraya Ginanjar Noviono mengatakan, layar tanjleb bisa menjadi wadah pembelajaran bagi warga, terutama gen Z. “Banyak aspek pembelajaran yang bisa kita dapatkan dari film yang diputar. Karena semua film yang ada tentunya memiliki nilai positif untuk kehidupan kita. Apalagi ada beberapa film pendek yang merupakan hasil karya pelajar Banyumas Raya,” ucapnya.
Film yang diputar malam itu adalah “Puasa Pertama Zia” sutradara Louis Michael Kristianto produksi Apollo Picture & Oneline Film, “Pirates Of Sepuluh Ribuan” sutradara Muhammad Ahzar produksi Fiktive, “Warisan Rasa” sutradara Abdullah Khanif Subekti produksi Movieda Production
SMK Darul Abror Bukateja Purbalingga, “Ikhlas” sutradara Nungki Rinjani produksi Konkreatif Production SMKN 1 Kemangkon Purbalingga, “Wong Cilik” sutradara Danis Adinata Putra produksi PB Creative Work SMK Panca Bhakti Banjarnegara, dan film panjang “Wiro Sableng” sutradara Angga Dwimas Sasongko produksi Lifelike Picture & 20th Century Fox.
Selain mengandung nilai edukasi, layar tanjleb ini juga mampu menggerakan roda ekonomi melalui kehadiran pedagang UMKM sebelum acara dimulai. Mereka datang dari berbagai desa yang mengetahui tentang adanya tontonan layar tanjleb.
“Terimakasih senang rasanya bisa mengais rezeki tambahan di malam hari. Alhamdulillah.. yang nonton cukup banyak melarisi dagangan kami. Berharap sering diadakan,” jelas Misno Sumiarto, pedagang mainan anak.
Layar tanjleb juga terbukti menjadi salah satu pilihan hiburan warga yang mampu menarik perhatian. Apalagi, pemuda zaman sekarang tidak mengalami layar tanjleb di era teknologi analog.
Salah satunya adalah Laely Arif Hartami, warga Desa Bojanegara, Kecamatan Padamara, Purbalingga yang rela jauh jauh datang untuk menonton layar tanjleb.
“Hari ini aku antusias banget untuk ke sini nonton layar tanjleb. Hiburan rakyat ini sangat bermanfaat untuk warga, semoga acara semacam ini akan terus ada,” ujarnya.
Kepala Desa Serayu Larangan Fajar Prasetyo Utomo, S.Pd. yang bertahan hingga semua penonton pulang, menemani para pemuda mengatakan, pemerintah desa sangat memberikan apresiasi pada kegiatan karang taruna berupa layar tanjleb FFP 2025. Kami juga mengamati warga sangat antusias dalam menyambut kegiatan ini. Semoga, kegiatan layar tanjleb untuk warga bisa berlanjut, berkembang, dan memberi manfaat bagi warga,” tuturnya.
FFP 2025 yang diselenggarakan Yayasan Gairah Sinema Muda didukung Kementerian Kebudayaan, Dana Indonesiana, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Kementerian Pemuda dan Olahraga, Bioskop Misbar, dan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Dengan komunitas pendukung Sangkanparan Cilacap, Art Film Banjarnegara, dan Hompympa Banyumas. Serta mitra program bersama Forum Film Dokumenter, Aceh Documentary, dan komunitas fest.
Penulis: Ginanjar Noviono
Editor: Bowo Leksono