Sore hari, Minggu, 2 Juli 2023 cuaca di Kelurahan Kutabanjarnegara, Kecamatan Banjarnegara, Banjarnegara sempat mendung, namun hal itu tak menyurutkan semangat panitia pelaksana Program Layar Tanjleb titik mandiri di Banjarnegara dalam menggelar program unggulan Festival Film Purbalingga (FFP) tersebut.
Memasuki malam, cuaca mendukung dan warga sekitar mulai ramai berkumpul memenuhi pelataran INKAI (Institut Karate-Do Indonesia) Banjarnegara untuk menonton film-film pilihan yang akan ditayangkan.
Ini merupakan titik pertama yang menjadi lokasi pelaksanaan Program Layar Tanjleb FFP 2023 di Banjarnegara. Kegiatan berlangsung ramai dan warga sekitar antusias menyambut tontonan rakyat ini. Selain itu, beberapa Punggawa FFP, para dosen dan mahasiswa dari Institut Seni Budaya Bandung (ISBI) turut menjadi saksi.
Selaku tuan rumah, Ketua INKAI Banjarnegara, Dinar Rudianto, menyampaikan harapan agar Layar Tanjleb ini mampu menginspirasi anak-anak muda agar bisa berkreasi dengan menyesuaikan perkembangan zaman. “Kalau kita tidak berinovasi, kita akan mati di sini. Kita berkarya bertujuan untuk Indonesia,” tegasnya.
Sebelum mulai pemutaran film, para penonton disuguhi hiburan unik nan menarik berupa pementasan karate dan penayangan video karate. Penonton antusias sambil menikmati kudapan dan minuman gratis yang disediakan panitia.
Film-film yang ditayangkan merupakan film domumenter dan fiksi kompetisi pelajar Banyumas Raya, non-kompetisi, dan satu film panjang. Terdiri dari film dokumenter “Wani Ngembeg” karya Erwin Ramadhan (SMKN 2 Bawang, Banjarnegara), film fiksi “Durma” karya Tias Febrianti (SMKS Tamansiswa, Banjarnegara), film fiksi “Pedangan” karya Olivia Nur Andini (SMK HKTI 2 Purwareja Klampok, Banjarnegara).
Dilanjut film fiksi “Babad Wingking Griya” karya Mauliya Maila (Layah Film), film fiksi “Segitiga Sikut-Sikut” karya Muhammad Syafaq Maulana (6 Pagi Production), film fiksi “Loma” karya Della Kartika (Relung Production), dan film panjang “Petualangan Menangkap Petir” karya Kuntz Agus (Fourcolours Film).
Salah satu penonton, Selvina Calestari, mengaku senang dan bangga dapat menyaksikan gelaran Layar Tanjleb ini. “Menyenangkan dan asik (acaranya). Semoga tahun depan bisa ke Banjarnegara lagi dan lebih maju lagi,” ungkap gadis yang biasa dipanggil Asel tersebut.
Sementara itu, Ketua Panitia Program Layar Tanjleb FFP 2023 di Banjarnegara Fikri Cahya Putra Wara merasa senang kegiatan berjalan baik dan lancar. “Antusias penonton dari anak-anak, pemuda, dan orang tua sangat tinggi bahkan hingga pemutaran film terakhir. ”Harapannya kegiatan ini bisa memotivasi dan menjadi pemantik bagi generasi muda tertarik di dunia perfilman,” harapnya.
Program Layar Tanjleb ini, tambah Fikri, dapat terus berlanjut tidak hanya saat FFP, namun kapan pun diperlukan seperti hari-hari besar nasional dan perayaan lainnya, pemutaran layar tanjleb dibutuhkan warga.
FFP 2023 digelar dari 1-29 Juli 2023. Titik mandiri selanjutnya, pada Senin malam, 3 Juli 2023 Layar Tanjleb akan ditancapkan di panggung terbuka Sanggar Matursuwun Desa Salebu, Kecamatan Majenang, Cilacap. Untuk informasi selengkapnya, dapat dilihat di festivalfilmpurbalingga.id
Penulis: Shepia Trisna Asih
Editor: Bowo Leksono