Sejak sore, panitia lokal Layar Tanjleb titik mandiri Festival Film Purbalingga (FFP) 2023 Desa Bajing Kulon, Kecamatan Kroya, Cilacap dibantu komunitas pendamping Sangkanparan Cilacap sibuk mempersiapkan pemutaran layar tanjleb. Panitia lokal dari Karang Taruna Bina Bakti bekerja sama Pemerintah Desa Bajing Kulon, kelompok seni stempat, dan pengurus ranting IPNU IPPNU Bajing Kulon.
Mendung bergelayut sejak siang namun belum turun hujan. Malam itu, Jumat, 14 Juli 2023 giliran pemuda Desa Bajing Kulon mempraktikan pelatihan pemutaran film di pelataran kantor desa.
Selepas waktu Isya, warga mulai mendekat komplek balai desa. Beberapa pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berasal dari warga sekitar sudah mangkal lebih dulu.
Kepala Desa Bajing Kulon Saryono mengungkapkan, layar tanjleb ini menjadi ajang bernostalgia bagi warga yang sempat merasakan sekitar tahun 80-90-an dan menjadi warna baru bagi generasi milenial terutama anak-anak. ”Semoga acara ini dapat berlanjut dan memberikan dampak positif bagi warga Bajing Kulon. Pemerintah desa akan selalu memberikan dukugan kepada pihak penyelenggara,” tuturnya.
Materi putar film fiksi dan dokumenter dari program kompetisi pelajar Banyumas Raya, non-kompetisi, dan satu film panjang, yaitu “Penjahit Terakhir” sutradara Desti Suci Cahyani produksi Kafiana Production SMK YPLP Perwira Purbalingga, ”Nyengir” sutradara Desti Arifita produksi Imajie SMK Negeri Nusawungu Cilacap, ”Cai Kahuripan” sutradara Iman Firmansyah produksi KTN Cinema SMK Karya Tunas Nusantara.
Pada film non-kompetisi diputar “Babad Wingking Griya” sutradara Mauliya Maila produksi Lanyah Film, ”Jatah Lurah” sutradara Shinan Putra Kafi produksi MM Kine Klub UMY, “Loma” sutradara Della Kartika produksi Relung Production, dan diakhiri film panjang ”Petualangan Menangkap Petir” sutradara Kuntz Agus produksi Fourcolours Film.
Di tengah pemutaran, mendung tak terbendung. Hujan pun turun. Meski sebagian penonton pulang, sebagian lainnya bertahan di emper bangunan-bangunan seputar kantor desa yang berbentuk pendapa.
Beruntung hujan cepat mereda. Panitia lokal pun sigap mengeringkan alas duduk dan menata kursi-kursi agar penonton bisa tetap nyaman dalam menikmati film-film. Hingga akhir film, masih banyak warga bahkan anak-anak karena masih dalam musim liburan, yang setia menonton sampai usai.
“Saya baru merasakan suasana layar tanjleb yang ternyata sangat mengasikan. Semua warga, dari anak-anak hingga orang tua berkumpul, rasanya guyub dan rukun,” ujar Rizqi Agung Nugroho.
FFP 2023 diselenggarakan 1-29 Juli 2023 di wilayah lima kabupaten Banyumas Raya dengan dukungan Kemdikbudristek, Dana Indonesiana, LPDP, Bioskop Misbar Purbalingga, Sangkanparan Cilacap, Art Film Picture Banjarnegara, dan Kedung Film Kebumen.
Selain itu dukungan juga dari Permen Davos dan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Pada Sabtu malam, 15 Juli 2023 Layar Tanjleb titik besar akan ada di Alun-Alun Banyumas. Informasi selengkapnya, dapat diakses di festivalfilmpurbalingga.id