Selepas Ashar, layar besar, rigging sound system, dan pernak-perniknya sudah siap menyambut warga. Musik berdentum, langit cerah pertanda malamnya akan berbintang. Lalu lalang kendaraan sempat menengok dan beberapa berhenti memastikan akan ada apa di lapangan desa itu.
Belasan pemuda dari Karang Taruna Tunas Harapan Desa Slinga, Kecamatan Kaligondang, Purbalingga sibuk mengatur tempat parkir dan beragarm jenis pelaku Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang mulai berdatangan agar tidak berpencar.
Malamnya, warga mulai anak-anak hingga orang tua, datang dari berbagai penjuru, jajan lalu duduk di depan layar Festival Film Purbalingga (FFP) 2023 titik besar terakhir dari delapan titik.
Sebelum film diputar, didahului pentas seni Hadroh Lintang Songo berlanjut aksi seni beladiri Pagarnusa, kemudian diakhiri tari Nusantara. Keseluruhan merupakan penampilan anak-anak dan remaja Desa Slinga yang mampu mengundang dan mengumpulkan warga di depan layar.
”Dengan ketempatan layar tanjleb FFP ini mampu memantik Karang Taruna Desa Slinga semakin solid. Harapannya ke depan bisa ikut belajar memutar film secara mandiri,” tutur Ketua Karang Taruna Tunas Harapan Desa Slinga Rino Suroso.
Sementara Kepala Desa Slinga Chaelani dalam sambutan mengatakan, rasa terima kasihnya karena layar tanjleb FFP tahun ini, Desa Slinga diberi kesempatan diantara 24 desa di Banyumas Raya. ”Ini kesempatan kita menyaksikan film yang diantaranya dibuat anak-anak kita. Semoga tahun depan mampu menggelar sendiri,” ujarnya.
@festivalfilmpbg Layar Tanjleb17th Festival Film Purbalingga 2023 Jumat, 21 Juli 2023 Lapangan Desa Slinga, Kec. Kaligondang, Purbalingga Cek : www.festivalfilmpurbalingga.id Salam Sinema #festivalfilmpurbalingga #festivalfilmindonesia #badanperfilmanindonesia #layartanjleb #fyp #fypシ
♬ suara asli - festival film purbalingga
Materi putar film fiksi dan dokumenter dari program kompetisi pelajar Banyumas Raya, non-kompetisi, dan satu film panjang, yaitu “Pedangan” sutradara Olivia Nur Andini produksi Hika Production SMK HKTI 2 Purwareja Klampok Banjarnegara, ”Percakapan Hampa” sutradara Feby Dwi Seyani produksi Kafiana Production SMK YPLP Perwira Purbalingga, “Mantu Kiai” sutradara Muchammad Risyadi Ali Ramadon produksi Movieda Production SMK Darul Abror Bukateja Purbalingga.
Pada film non-kompetisi diputar “Loma” sutradara Della Kartika produksi Relung Production, “Babad Wingking Griya” sutradara Mauliya Maila produksi Lanyag Film, “Segitiga Sikut-Sikut” sutradara Muhammad Syafaq Maulana produksi 6 Pagi Production, dan diakhiri film panjang ”Petualangan Menangkap Petir” sutradara Kuntz Agus produksi Fourcolours Film.
Salah satu penonton Niken Chaerotunissa datang ke lapangan desa merasa asik dan menarik. ”Sudah lama di lapangan desa tidak ada hiburan. Ya jadi bisa bertemu teman sekaligus jajan karena banyak yang jualan,” ungkapnya.
Bagus Irawan seorang pedagang mainan anak merasa bersyukur berkesempatan berjualan di layar tanjleb. ”Saya dapat info dari media sosial, saya simpam jadwalnya. Ini kesempatan saya dan teman-teman mengais rezeki lebih,” jelasnya.
FFP 2023 diselenggarakan 1-29 Juli 2023 di wilayah lima kabupaten Banyumas Raya dengan dukungan Kemdikbudristek, Dana Indonesiana, LPDP, Bioskop Misbar Purbalingga, Sangkanparan Cilacap, Art Film Picture Banjarnegara, dan Kedung Film Kebumen.
Selain itu dukungan juga dari Permen Davos dan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Pada Sabtu malam, 22 Juli 2023 Layar Tanjleb titik mandiri akan digelar di dua lokasi, yaitu lapangan Desa Sikumpul, Kecamatan Kalibening, Banjarnegara dan Desa Toyareja, Kecamatan Purbalingga, Purbalingga. Informasi selengkapnya, dapat diakses di festivalfilmpurbalingga.id