Grup seni karawitan ”Ngudi Laras” mengalunkan tembang-tembang Banyumasan kemudian berlanjut pentas tari ”Gambyong” dari Sanggar Umah Suwung. Dua seni tradisi tampil sekaligus mengundang warga dan memantik agar mendekat ke layar yang sudah ditancapkan.
Pada Rabu malam, 5 Juli 2023, ratusan warga menonon Layar Tanjleb Festival Film Purbalingga (FFP) 2023 di pelataran rumah kreatif Umah Suwung Desa Pagerandong, Kecamatan Kaligondang, Purbalingga sebagai titik mandiri. Sejak sore, belasan pelaku UMKM sudah parkir di seputaran lokasi.
”Keren karena melibatkan anak-anak muda desa secara langsung bagaimana mempersiapkan sebuah pemutaran film secara mandiri. Harapannya nantinya kita mampu membuat program pemutaran film secara berkelanjutan,” tutur Nur Said, Koordinator Layar Tanjleb sekaligus Pengelola Umah Suwung Desa Pagerandong.
Kepala Dusun III Desa Pagerandong Riandar Adi Brama berkesempatan bersosialisasi tentang Pemilu serentak di depan warga. ”Bahwa pada 2024 akan diadakan Pemilu serentak yaitu pada 14 Februari dan 27 November,” tegasnya.
Materi putar film-film fiksi dan dokumenter program kompetisi pelajar Banyumas Raya, non-kompetisi, dan satu film panjang, yaitu ”Dalan Ruwag” sutradara Vebita Saputri produksi Movieda Production SMK Darul Abror Bukateja Purbalingga, ”Percakapan Hampa” sutradara Veby Dwi Setyani produksi Kafiana Production SMK YPLP Perwira Purbalingga, ”Pedangan” sutradara Olivia Nur Andini produksi Hika Production SMK HKTI 2 Purwareja Klampok Banjarnegara.
Pada film non-kompetisi diputar ”Segitiga Sikut-Sikut” sutradara Muhammad Syafaq Maulana produksi 6 Pagi Production, ”Jatah Lurah” sutradara Shinan Putra Kafi produksi MM Kine Klub UMY, ”My Beautiful Money” sutradara Tanzilal Azizie produksi Degradians Studio, dan film panjang ”Petualangan Menangkap Petir” sutradara Kuntz Agus produksi Fourcolours Film.
Guru Pembina ekstrakurikuler sinematografi SMK YPLP Perwira Purbalingga Anggi Widyasari, S.Kom., mengatakan sangat menarik film sekolahnya diputar di depan warga. ”Apalagi penonton ikut merespon, ada saat tertawa, bersorak, berkomentar. Ini bukti film kami diterima warga,” ungkap produser film ”Percakapan Hampa” yang malam itu datang bersama tim produksi.
Sementara menurut salah satu penonton, Ulylah Azzarah, merasa penasaran karena baru pertama nonton layar tanjleb. ”Dapat banget feel-nya dari film-film yang diputar. Saya paling suka film ”Jatah Lurah” karena sarat kritik namun dikemas secara humor,” ujar gadis Desa Pagerandong ini.
FFP 2023 diselenggarakan 1-29 Juli 2023 di wilayah lima kabupaten Banyumas Raya dengan didukung Dana Indonesiana, LPDP, Bioskop Misbar Purbalingga, Sangkanparan Cilacap, Art Film Picture Banjarnegara, dan Kedung Film Kebumen. Titik berikutnya, yaitu titik besar pada Kamis malam, 6 Juli 2023 di Desa Ciwuni, Kecamatan Kesugihan, Cilacap. Informasi selengkapnya, dapat diakses di festivalfilmpurbalingga.id