Gerimis tak henti sejak sore saat kegiatan pasar murah pegiat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Warga berdatangan membawa payung menyerbu pasar serba seribu itu.
Saat itu pula panitia lokal Program Layar Tanjleb mandiri Festival Film Purbalingga (FFP) 2023 bahu-membahu menancapkan layar. Mereka adalah pemuda Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Reksa Bumi Desa Majapura, Kecamatan Bobotsari, Purbalingga.
Hari itu, Sabtu, 8 Juli 2023 giliran pemutaran film layar tanjleb FFP 2023 di Desa Majapura tepatnya di destinasi Wisata Edukasi Lembah Wuni. Ini sekaligus memperkenalkan pada khalayak tempat wisata desa yang baru.
Malam hari menjelang pemutaran film, hujan mereda, warga sekitar mulai berdatangan kembali ke Lembah Wuni. Seperti di titik layar tanjleb lainnya, sebelum pemutaran film ada pementasan seni. Kali ini persembahan lagu dari Amira Nashwa murid TK RA Diponegoro Majapura dan Lutfi Fatma Aribah murid kelas V dari SD Negeri 1 Majapura. Untuk memantik semangat para penonton juga diadakan pembagian doorprize bagi yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar.
Kepala Desa Majapura Retno Hendarwati, dalam sambutannya menyampaikan rasa bahagianya berkesempatan berkumpul dengan warga. ”Sudah lama tidak ada kegiatan layar tanjleb. Alhamdulillah, meskipun tadi sore sempat diguyur hujan, saat akan pemutaran film, hujan mulai reda. Semoga pemutaran film malam ini bisa menjadi hiburan bagi warga semua,” pungkasnya.
Materi putar film dokumenter dan fiksi dari program kompetisi pelajar Banyumas Raya, non-kompetisi, dan satu film panjang, yaitu ”Penjahit Terakhir” sutradara Desti Suci Cahyani produksi Kafiana Production SMK YPLP Perwira Purbalingga, ”Ora Oleng” sutradara Rakha Putra Pratama produksi Gunung Slamet Film SMA Negeri 1 Bobotsari Purbalingga, ” Pedangan” sutradara Olivia Nur Andini produksi Hika Production SMK HKTI 2 Purwareja Klampok Banjarnegara.
Pada film non-kompetisi diputar ”Babad Wingking Griya” sutradara Mauliya Maila produksi Lanyah Film, ”My Beautiful Money” sutradara Tanzilal Azizie produksi Degradians Studio, ”Loma” sutradara Della Kartika produksi Relung Production, dan diakhiri film panjang ”Petualangan Menangkap Petir” sutradara Kuntz Agus produksi Fourcolours Film.
Salah satu penonton Luna Aisyinazwa Fajrani merasa senang dengan adanya pemutaran film ini. ”Menurut saya film pendek yang berkesan yang berjudul ”Loma”, dari ceritanya, meskipun ia di-bully tetap bersemangat menyelesaikan kegiatan,” imbuh siswa kelas XII MA Minhajut Tholabah Bukateja Purbalingga. Ais, begitu sapaannya, berharap para penonton bisa meniru pelajaran yang bagus-bagus dari film yang sudah ditayangkan.
Sementara Ketua Panitia Lutfi Ikhlasul Amal menuturkan, pemutaran film bisa menjadi kegiatan baru yang positif bagi pemuda desa. “Ke depannya, kami berharap kegiatan ini bisa diadakan secara rutin sebagai sarana edukasi masyarakat,” tegasnya.
FFP 2023 diselenggarakan 1-29 Juli 2023 di wilayah lima kabupaten Banyumas Raya dengan didukung Kemdikbudristek, Dana Indonesiana, LPDP, Bioskop Misbar Purbalingga, Sangkanparan Cilacap, Art Film Picture Banjarnegara, dan Kedung Film Kebumen. Pada Minggu malam, 9 Juli 2023, Program Layar Tanjleb libur, akan berlanjut pada Senin malam, 10 Juli 2023 di Desa Kesugihan, Kecamatan Kesugihan, Cilacap. Informasi selengkapnya, dapat diakses di festivalfilmpurbalingga.id
Penulis : Safitri
Editor : Bowo Leksono