MATERI PELATIHAN
*klik foto untuk download E-Book Kurikulum
Referensi Film
Lawuh Boled
Misyatun|Pedati Film SMK Negeri 1 Rembang Purbalingga|Fiksi|08’48” |2013
Ketika ubi menjadi pilihan terakhir warga miskin yang tidak mendapat jatah raskin.
Prestasi :
*Film Fiksi Pendek Pelajar Terbaik Malang Film Festival 2013
*Film Terbaik Gayaman Award Festival Film Solo (FFS) 2013
*Film Fiksi Pendek Terbaik Festival Film Purbalingga (FFP) 2013
*Film Fiksi Terbaik II Festival Film Surabaya 2013
*Nominasi Festival Film Dieng (FFDi) 2013
*Jiffest 2013
*Jogja-Netpac Asia Film Festival 2013
*Film Terbaik Psychofest 2013
*Sutradara Berbakat (Iqbal Rais Award) Piala Maya 2013
*StoS Award – Film Pendek Terbaik StoS Film Festival 2014
*Finalis Creabo Pekan Komunikasi UI 2014
*Lolos kurasi fest film scream 2014
.
Izinkan Saya menikahinya
Raeza Raenaldy Sutrimo | Fiksi | 10’00” | Gerilya Pak Dirman Film | SMA Negeri 1 rembang, Purbalingga |2016
Kebahagiaan Suryati terenggut lantaran sepucuk surat penolakan izin menikah dari atasan Suryono, calon suaminya, dengan alasan KTP kakek Suryati berlabel ET. Sebagai tentara, Suryono wajib patuh pada pimpinan.
Prestasi :
*Film Terbaik Fiksi SMA FFP 2016
*Film Terbaik kategori Apresiasi Film Pendek Pelajar Apresiasi Film Indonesia (AFI) 2016
*Best Short Fiction Film Ucifest 2016
*Lolos kurasi Psychofest 2016
*Terbaik Ketiga Binus Film Week 2016
*Juara I FFPI Kompas TV 2016
*Special Mention Kompetisi Film Pendek Piknik Sinema 2017
.
Melawan Arus
Eka Saputri | Fiksi | 09’57” | Lemah Wedhi Production | SMK Negeri 1 Kebumen | 2018
Yono patah semangat untuk bertahan di tanah yang menjadi sengketa. Ia mengajak istrinya, Siti, untuk pindah. Siti tetap kukuh dengan pendirian, untuk tetap tinggal dan menanam.
Prestasi :
*Jawara Fiksi Kategori Pelajar *Malang Film Festival 2018
*Film Terbaik – Tebas Award Amikom 2018 (Yogyakarta)
*Film Terbaik – Festival Film Purbalingga 2018
*Diputar di – Festival Film Merdeka 2018 (Solo)
*Official Selection – Indonesia Raja Jawa Tengah 2018
*Diputar di sesi Suara Minor – Pesta Film Solo 2018
*Nominasi – Psychology Film Festival UNAIR 2018 (Surabaya)
*Film Fiksi Terbaik – Festival Film Bahari 2018 (Cirebon)
*Official Selection – Brawijaya Movie Exhibition 2018 (Malang)
*Film Pilihan – Luar Bioskop Roadshow 2018 (Bogor)
*Nominasi Festival Film Indonesia 2018
*Lift Off Session July 2020 & Firstime Filmmaker Pinewood Studios (UK)
*Nominee – Miracle Film Festival 2021
.
Sepuh
Lukman Maulana | Fiksi |11’00” |SWBB Kabupaten Purbalingga | 2022
Kakek dan nenek kembali berdua setelah ditinggal keturunannya. Hari- hari mereka sepi dan kosong, meski kebutuhan hidup terpenuhi hingga suatu malam terjadi bincang-bincang kematian. Bergulum rasa takut diantara keduanya, hingga esok kembali tiba.
Prestasi :
*Film Terbaik Fiksi Festival Film Purbalingga (FFP) 2022
*winning the National Fiction for Highschool Students as part of the UCIFEST 14
.
Pedangan
Olivia Nur Andini | Fiksi |13’29” |Hika Production | SMK HKTI 2 Purwareja Klampok Banjarnegara | 2023
Hidup seatap dengan orang tua dalam kondisi sudah berkeluarga, meski nyaman, tetap terasa ada yang mengganjal. Tak sekedar persoalan belum dikaruniai anak, namun pembuktian hidup mandiri. Membiasakan persoalan tak dicampuri orang lain. Ini terjadi pada Biyung, Inah, dan Budi yang setiap hari dibicarakan di pedangan.
Prestasi :
*Film Terbaik Fiksi Festival Film Purbalingga (FFP) 2023
*Market Screening Minikino Film Week 2023
*Tunas Muda Award JOFAFEST 2023
Contoh Skenario 1. Basic Story Pedangan 2. Outline Pedangan 3. Penokohan 4. Treatment Pedangan 5. Skenario Pedangan
.
Mentari Di Sambirata
Astri Rakhma Adisty | Fiksi |11’34” |Pak Dirman Film | SMA Negeri 1 Rembang Purbalingga | 2012
Martini berusaha bertahan hidup dari membuat gerabah. Sementara Wartono, kekasih Martini, dengan mantap berpamitan ke Jakarta. Bagi Martini, bertahan di desa bukan sekedar sebagai pelestari budaya. Ia sadar untuk sampai ke ranah itu tidaklah mudah.
Prestasi :
*Film Pendek Fiksi SMA Terbaik Festival Film Purbalingga (FFP) 2012
*Film Terbaik II Festival Film Dokumenter dan Fiksi/Cerita tingkat Jawa Tengah 2012
*Penata Kamera Terbaik Festival Film Dokumenter dan Fiksi/Cerita tingkat Jawa Tengah 2012
*Pemenang I kategori fiksi Festival Film Pemuda 2012
*Nominasi Film Terbaik Avikom Film Festival 2012
*Film Terbaik Festival Film Pelajar Jogja (FFPJ) 2012
*Penghargaan Khusus Juri Festival Film Indonesia (FFI) 2012
.
Ali – Ali Setan
Putri Purnama | Fiksi |05’45” |Kafiana Production | SMK YPLP Perwira Purbalingga | 2015
Setelah Bupati Purbalingga mewajibkan para PNS di Purbalingga mengenakan cincin dari kerajinan batu akik. Irman, siswa sekolah dasar yang duduk dibangku kelas V, turut terkena akik sindrom. Masalah ini menimbulkan perselisihan hingga berkelahi dengan Reza, teman sekelasnya.
Prestasi :
*Film Terbaik Kategori Pelajar Psychofest 2015
*Terbaik III Festival Film Pelajar Jogja 2015
*First Runner-Up Short Film Competition Binus Film Week 2015
*Lolos Kurasi Malang Film Festival 2016
*Nominasi Festival Film Pelajar Batavia 2016
*Lolos Kurasi Festival Film Scream 2016
*Film Fiksi Terbaik Festival Film Pelajar Batavia 2016
*Sutradara Film Fiksi Terbaik Festival Film Pelajar Batavia 2016
*Tata Suara Film Fiksi Terbaik Festival Film Pelajar Batavia 2016
.
Gugat Pegat
Laurelita Gita Prischa Maharani | Fiksi |10’15” |Sabuk Cinema | SMA Bukateja Purbalingga | 2015
Istri bekerja, sementara suami pengangguran, menjadi sebab utama retaknya sebuah rumah tangga, disamping sebab-sebab lain yang semakin memperkeruh suasana. Film ini mengangkat fenomena gugat cerai yang banyak terjadi di Purbalingga.
Prestasi :
*Film Terbaik Fiksi SMA Festival Film Purbalingga (FFP) 2015
*Lolos Kurasi Malang Film Festival 2016
*Lolos Kurasi Festival Film Scream 2016
.
Penderes dan Pengidep
Achmad Ulfi | Dokumenter |15’25” | Papringan Pictures | SMA Kutasari Purbalingga |2014
Disela kesibukan sebagai ibu rumah tangga, Suwini, ibu tiga anak, menyempatkan ngidep (membuat bulu mata). Sementara Suwitno, suaminya, sehari dua kali, pagi dan sore, harus naik-turun 21 pohon kelapa yang disewa untuk mengambil air nira. Harga gula jawa tak semanis rasa gulanya.
Prestasi :
*Dokumenter Pendek Pelajar Terbaik Malang Film Festival (Mafifest) 2014
*Tata Suara Terbaik Madyapadma 2014
*Sinematografi Terbaik Madyapadma 2014
*Ide Film Terbaik Madyapadma 2014
*Penyutradaraan Terbaik Madyapadma 2014
*Film Dokumenter Terbaik Madyapadma 2014
*Film dokumenter favorit penonton FFP 2014
*Nominasi Festival Film Dieng 2014
*Apresiasi Film Independen Pelajar Terbaik AFI 2014
*Nominasi Festival Film Indonesia 2014
*Film Terbaik kategori pelajar Festival Film Dokumenter 2014 *Film Terbaik kategori pelajar Piala Maya 2014
*Nominasi XXI Short Film Festival 2015
.
Kami Hanya Menjalankan Perintah, Jenderal!
Ilman Nafai | Dokumenter | 12’48” | Gerilya Pak Dirman Film |2016
Tiga eks-Cakrabirawa asal Purbalingga berkisah bagaimana kejadian dimalam tragedi itu dan hari-hari setelahnya. Luka yang terus dipendam tak terobati hingga hari ini.
Prestasi :
*Film Terbaik dokumenter SMA Festival Film Purbalingga (FFP) 2016
*Film Terbaik kategori Apresiasi Film Dokumenter Pelajar/Mahasiswa Apresiasi Film Indonesia (AFI) 2016 *Nominasi Dokumenter Fest Film Pelajar Jogja 2016
*Special Mention dokumenter pelajar FFD 2016
*Official Selection Ucifest 2016
Urut Sewu Bercerita
Dewi Nur Aeni | Dokumenter | 20’00” | SMK Negeri 1 Kebumen |2016
TNI AD di Wilayah Urut Sewu menggunakan lahan pertanian milik warga. Tak hanya itu, TNI juga mendirikan bangunan permanen dan memagari lahan pertanian milik warga. Film ini berusahha menyampaikan kiss pilu Petani di Urut Sewu yang menjadi korban arogansi TNI
Prestasi :
*Dokumenter Terbaik – Festival Film Pelajar Jogja | FFPJ 2016
*Dokumenter Terbaik – Malang Film Festival | Mafvie Fest 2017
*Dokumenter Terbaik – Denpasar Film Festival | 2017
*Dokumenter Terbaik – Festival Film Purbalingga 2017
*Official Selection – SINGAPORE INTERNATIONAL FILM FESTIVAL 2017
Sum
Firman Fajar Wiguna | Dokumenter | 14’16” | Brankas Film | SMA Negeri 2 Purbalingga |2018
Sum, perempuan bekas aktivis Barisan Tani Indonesia (BTI) setelah menghuni penjara 13 tahun, hidup dalam kesendirian. Ia terus menunggu berbaliknya realita zaman.
Prestasi :
*Film Dokumenter Terbaik Festival Film Purbalingga (FFP) 2018
*Film Terbaik Kategori Pelajar Solo Documentary Film Festival (Sodoc) 2018
*Film Favorit Penonton Kategori Pelajar Solo Documentary Film Festival (Sodoc) 2018
*Nominasi Kategori Pelajar Festival Film Kawal Harta Negara (FFKHN) 2018
*Film Dokumenter Terbaik kategori Pelajar UCIFest 2018
*Nominasi Festival Film Dokumenter (FFD) 2018
.
Dalan Ruwag
Vebita Saputri | Dokumenter | 13’14” | Movieda Production | SMK Darul Abror Bukateja Purbalingga | 2013
Di Kabupaten Purbalingga, banyak Dalan Ruwag (jalan rusak). Salah duanya di Desa Kemangkon Kecamatan Kemangkon dan Desa Karangcengis Kecamatan Bukateja. Kedua jalan itu rusak sudah bertahun-tahun karena truk muatan tambang Galian C di desa itu. Pemerintah desa dan pemerintah kabupaten tak mengindahkan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan.
Prestasi :
*Film Terbaik Dokumenter Festival Film Purbalingga (FFP) 2023
*Market Screening Minikino Film Week 2023
.
Korban Bendung Menganti
Nur Hidayatul Fitria | Dokumenter | 19’11” | Dangerous Production | SMK Muhammadiyah Majenang Cilacap | 2015
Para keluarga tani yang memiliki sejumlah area sawah harus merasakan imbas dari pembangunan Bendung Manganti dan tidak dapat memanen bahkan menanam di sawah yang mereka miliki. Sejak dibangunnya Bendung Manganti, rutinitas masyarakat sekitar terganggu dan berdampak negatif ke sebagian besar hidup mereka. Berhektar-hektar area sawah pun tertelantarkan tanpa dapat dibenahi. Sempat ada percobaan pengurukan tanah ke sawah, namun beberapa masyarakat mengaku bahwa ada pihak yang membatasi aksi tersebut dan hingga kini sawah yang tergenang air pun tidak kunjung dapat berfungsi kembali. Masyarakat daerah sekitar terpaksa harus berganti mata pencaharian dari yang sebagian besar tadinya merupakan petani.
Prestasi :
*Dokumenter Terbaik Kategori Pelajar FFD 2015
Peronika
Bowo Leksono | Fiksi |15’25” | Laeli Leksono Film |2004
Dikisahkan pada suatu ketika muncul masalah dalam keluarga yang melibatkan pihak ketiga. Seseorang bernama Peronika tertuduh sebagai pembawa masalah. Siapakah Peronika itu? Mengapa ia bisa terlibat sebagai tertuduh?
Prestasi :
*12 Besar Festival Film Indonesia (FFI) 2004
*Tahap I Global Indie Film Festival (GIFF) 2005
*Ide Cerita Terbaik Sulasfifest (Surabaya 13 Film Festival) 2005
*Nominasi Mafviefest (Malang Film Video Festival) 2006
*Film Pembuka Festival Film Pendek Konfiden 2006
*Indonesian Film Festival 2006 Melbourne University Australia
*European Film Festival 2007
*Aktor Mumpuni Ganesha Film Fest (Ganffest) 2008
*Dalang Mumpuni Ganesha Film Fest (Ganffest) 2008
*ASEACC Ateneo & Mag:net Katipunan, Ateneo De Manila University, 22 November 2008
*Association of Asian Studies Conference (Hawaii, Amerika Serikat) 2010
.
Kukudan
Bowo Leksono | Fiksi |12’03” | Dinporabudpar Kabupaten Banyumas |2016
Sanurji, pimpinan Sanggar Lengger Kamajaya menurunkan plang di depan pendapa tempat mereka berlatih, lantaran ia sudah tak mampu lagi mempertahankan idealisme berkesenian di tengah modernitas dan tindakan sewenang-wenang pihak luar.
Prestasi :
*Karya Terbaik 3 Festival Video Edukasi 2017
ABRI Masuk Desa
Bowo Leksono | Fiksi |12’39” |CLC Purbalingga |2019
Kepulangan Fajar dari kota dimana ia kuliah, tercium kelompok ABRI yang bermarkas di balai desa menjelang Pemilu 1997. Sebagai seorang aktifis mahasiswa, Fajar menolak Pemilu dengan mengampanyekan Golput. Cukup alasan bagi ABRI menangkap Fajar dengan membenturkan sesama pemuda desa.
Prestasi :
*Official Selection Psychology Film Festival (Psychofest) 2019
*Indonesia Raja 2020
*Pemutaran Psychofest 2021
*Pemutaran Bedah Buku “Perwalawan Film-Film Banyumas Terhadap Orde Baru” FFP 2021
.
Keluarga Pak Carik (Episode: Kandang Sapi)
Nur Muhammad Iskandar | Fiksi |18’00” |CLC Purbalingga |2018
Ambisi Kades Pranowo merepotkan Tukiran yang memang berusaha jujur dalam pekerjaannya. Tukiran diminta Kades Pranowo untuk membuat proposal dengan data fiktik. Setelah proposal diajukan dan datang tim survey, hasilnya tidak sesuai yang diharapkan Kades Pranowo.
Prestasi :
*Karya Terbaik 1 Festival Video Edukasi 2019
.
Maos (Membaca)
Insan Indah Pribadi | Fiksi |37’44” |Sangkanparan Visual Multimedia |2021
Sebuah film yang mengisahkan tentang pergerakan masyarakat dalam upaya mengecoh Belanda. Upaya pergerakan mengecoh Belanda melalui sandi pada kain batik ini sudah dilakukan sejak jaman Diponegoro. Wartinem adalah salah satu orang yang menciptakan simbol-simbol pada kain batik yang akhirnya digunakan oleh para mantan laskar Diponegoro sebagai siasat untuk mengecoh Belanda.
.
Bioskop Kita Lagi Sedih
Bowo Leksono & Heru C. Wibowo | Dokumenter |30’00” | Cinema Lovers Community |2006
Bioskop Kita adalah salah satu program pemutaran film indie dari Cinema Lovers Community (CLC). Pemutaran dipusatkan di Graha Adiguna, kompleks Pendapa Bupati Purbalingga. Bulan Mei 2006 adalah bulan pertama. Memasuki bulan ketiga, muncul larangan pemutaran film di gedung yang dibangun rakyat itu. Bahkan para filmmaker di Purbalingga mengalami perlakuan menyakitkan dari Pemkab.
Bagaimana perjuangan CLC dalam memasyarakatkan karya-karya mereka? Film dokumenter ini menjadi catatan sejarah perjalanan perfilman di Purbalingga agar generasi pembuat film mengetahui apa yang pernah dialami generasi sebelumnya.
Prestasi :
*Film Terbaik (katergori amatir) Festival Film Dokumenter (FFD) 2006
*PPIA Conference: The Voice of the Future Leaders Victoria University Australia 2008
Mencari Soetedja
Bowo Leksono | Dokumenter |24’00” | Direktorat Sejarah Kemdikbud, JKFB, CLC Purbalingga |2018
Raden Soetedja (1909-1960) adalah komponis asal Banyumas. Bakat bermusik ada sejak kecil, karenanya orang tua angkat Soetedja, Raden Soemandar, seorang juragan di zamannya membelikan sebuah Biola Stradivarius Paganini buatan Swedia tahun 1834. Bermusik Soetedja makin terlihat ketika menolak sekolah di jurusan Kedokteran maupun Hukum. Lelaki yang namanya menjadi nama Taman Budaya Kabupaten Banyumas ini memilih sekolah di Konservatori Musik Roma, Italia. Soetedja berkarier sebagai Pendiri dan Direktur Orkes Studio Djakarta (OSD) RRI Jakarta, Orkes Radio Purwokerto, Suara Angkasa (Korp Musik Angkatan Udara), dan Orkes Melati. Kerap manggung di acara kenegaraan di Istana Negara era Presiden Soekarno. Ratusan lagu telah diciptakannya, beberapa diantaranya “Di Tepinya Sungai Serayu”, “Tidurlah Intan”, “Korupsi”, “Hamba Menyanyi”, dan “Kr. Melati Pesanku”.
Prestasi :
*Audience Choice Viddsee Juree Awards Indonesia 2019
*Nominasi Festival Dokumenter Budi Luhur 2019
.
Leng apa jengger
Bowo Leksono & Sigit Harsanto | Dokumenter |23’37” | La Cimplung |2008
Satu waktu, di Banyumas, Jawa Tengah, tradisi telah mengubah takdir para lelaki menjadi ratu yang paling cantik ditengah para perempuan. Sedari belia, para lelaki terpilih dididik menjadi penari lengger. Film ini merekam pengalaman pribadi Sadam, bocah lelaki yang setelah dewasa menjadi penari lengger terkenal bernama Dariah.
Prestasi :
* Best Movie Tourism Movie Competition 2011
* Best Favourite Tourism Movie Competition 2011
* Finalis Festival Film Dokumenter Bali (FFDB) 2012
Bupati Tak Pernah Ingkar Janji
Bowo Leksono | Dokumenter |45’19” | Cinema Lovers Community |2011
Lebih dari setahun usia pasangan Bupati dan Wakil Bupati Heru-Kento. Masih terngiang jelas janji-janji manis mereka yang kini bercokol di pendapa. Dan bukan tidak mungkin janji-janji itu teringkari.
Prestasi :
*Film Dokumenter Terbaik Psychology Film Festival 2012 Fakultas Psikologi Unair 2012
Srikandi Ujung Kidul
Nanki Nirmanto | Dokumenter | 09’59’’ | Kotak Biru | 2013
Perjalanan tiga tokoh “Srikandi” dalam sebuah Kelompok Tani Wanita di sebuah desa di Ujung Kidul (Ujung Selatan) di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta yang menjadi tulang punggung bagi keluarga mereka. Mereka bahwa derajat perempuan dan laki-laki adalah sama.
Prestasi :
*Champion of The Community Journalism Competition British Council Jakarta
Satu Jalan
Canggih Setyawan | Dokumenter |14’04” | Bulan Salib Film |2015
Anastasia Dyah Tyas Utami dan keluarga beragama katolik, hidup dilingkungan mayoritas islam, juga dengan budayanya. toleransi yang dibangun dengan adem didesa tampa melihat polemik luar. peringatan keagamaan lain di hormati sebagai bentuk kebudayaan.
Prestasi :
*Film Terbaik Festival Cipta Damai 2015
*Juara 2 Kompetisi Film Pendek Dokumenter NU Hari Santri 2016
Di Atas Air dan Batu
Bowo Leksono | Dokumenter |25’45” | CSF – Cinema Lovers Community |2013
Perempuan-perempuan hebat di dua daerah yang berbeda, pegunungan dan pesisir pantai. Bagaimana mereka berkumpul dan harus berdamai dengan alam demi kelangsungan hidup
Prestasi :
*Film Terbaik Denpasar Film Festival (DFF) 2015