Berbagi

Menancapkan Layar di Area Wisata Desa

Menancapkan Layar di Area Wisata Desa

Langit malam yang cerah dihiasi taburan bintang dan pancaran sinar rembulan, manambah suasana malam terasa bergairah. Gambaran ini terasa di area Wisata Banjarandap, Desa Wisata Banjaran, Kecamatan Bojongsari, Purbalingga semakin meriah.

Ini terjadi pada Minggu malam, 14 Juli 2024, ratusan warga memenuhi area Wisata Banjarandap untuk menyaksikan Layar Tanjleb Festival Film Purbalingga (FFP) 2024. Kegiatan Layar Tanjleb diawali hiburan musik dangdut dan lawak khas Banjarandap.

Ketua Panitia Rizky Ramadhani dalam sambutannya mengatakan, wisata desa diharapkan tidak hanya hidup saat siang hari, namun menarik bila ramai saat malam hari. ”Untuk itu, Layar Tanjleb semoga bisa dijadikan daya tarik ke depannya agar Obyek Wisata Banjarandap ini bisa ramai di malam hari,” tuturnya.

Film-film yang ditayangkan merupakan film fiksi dan dokumenter kompetisi pelajar Banyumas Raya, non-kompetisi, dan satu film panjang. Terdiri dari film fiksi “PUR” sutradara Nanda Barokah produksi Brankas Film SMA Negeri 2 Purbalingga, “PLONG” Sutradara Ria Apri Hardianto

produksi Movieda Production SMK Darul Abror Bukateja Purbalingga, dan film dokumenter “Roleplay” sutradara Daffa Aqilla Hanip produksi Dreams Cinema SMARA SMA Negeri 1 Padamara Purbalingga.

Dilanjut film non-kompetisi “Bapakku adalah…?” sutradara Raihan Mauladi produksi Huha Pictures, “Omah-omah” sutradara Rafika Ilma Rizkyana produksi Avikom Film, dan film panjang “Srimulat: Hidup Memang Komedi” sutradara Fajar Nugros produksi MNC Pictures & IDN Pictures.

Salah satu penonton Sobir merasa senang dengan adanya tontonan di Banjarandap malam hari. ”Seneng ya, ada hiburan malam, gratis lagi. Ya suasana desa jadi hidup juga, ini saya dapat doorprize lagi,” ujarnya.

Kebahagiaan juga dirasakan Hersi selaku pedagang UMKM. Ia biasanya berjualan makanan kecil berkeliling desa. ”Sekarang bisa berjualan di satu tempat dan habis dagangannya, jadi ya ada tambahan penghasilan,” jelasnya.

Malam semakin dingin tetapi tidak mengalahkan antusias warga yang menonton sampai akhir pemutaran film. Kegiatan berjalan dengan lancar, memberikan banyak pengalaman dan pelajaran baik bagi panitia lokal maupun untuk warga.

Usai dari Kabupaten Purbalingga, program Layar Tanjleb malam berikutnya ke Desa Punden, Kecamatan Banyumas, Banyumas dan Desa Cilibang, Kecamatan Jeruklegi, Cilacap. Festival film yang sudah 18 tahun ini melibatkan komunitas Sangkanparan Cilacap, Art Film Pictures Banjarnegara, dan Hompimpaa Banyumas dengan dukungan Kemdikbudristek, Dana Indonesiana, dan LPDP. Informasi selengkapnya, dapat diakses di festivalfilmpurbalingga.id

Penulis: Yeni Purwati
Editor: Bowo Leksono

Berita Lainnya

Back to list