Meriah, Layar Tanjleb di Tengah Permukiman Warga

“Saya jadi tidak bisa berkata-kata karena saya baru pertama kali menonton filmnya. Ternyata karya anak-anak ketika disaksikan tidak disangka, bagus sekali. Ceritanya relate dengan kondisi yang ada di masyarakat,” tutur Gilang Ramadhan pemeran Kusno dalam film pendek “Ikhlas” sutradara Nungki Rinjani produksi Konkreatif Production SMK Negeri 1 Kemangkon Purbalingga usai filmnya diputar.
Layar Tanjleb FFP 2025 Desa Karangtalun, Kec. Bobotsari, Purbalingga – Malam itu, giliran layar tanjleb 19 tahun Festival Film Purbalingga (FFP) digelar di perempatan jalan Dusun Sikadut, Desa Karangtalun, Kecamatan Bobotsari, Purbalingga, pada Rabu, 16 Juli 2025.
Ratusan warga dari anak-anak hingga orang tua antusias memadati lokasi. Sebelum film diputar, diawali penampilan apik Tari “Saman Puri Beksa” oleh remaja-remaja Dusun Sikadut.
Kepala Desa Karangtalun Heru Catur Wibowo mengaku senang dengan adanya gelaran layar tanjleb ini karena memiliki banyak dampak postif. “Kegiatan ini menjadi momentum untuk mempersatukan warga, untuk saling bersilaturahmi. Anak-anak juga jadi tidak bermain HP,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Bangkit Rifai mengungkapkan kebahagiannya karena respon warga yang begitu antusias.
“Respon warga desa sangat positif dan sangat senang terutama bagi pedangang UMKM yang sedang mengais rezeki,” ungkapnya.
Terdapat enam film yang ditayangkan pada malam ini, yaitu “Puasa Pertama Zia” sutradara Louis Michael Kristanto produksi Apollo Picture & Oneline Film, “Pirates of Sepuluh Ribuan” sutradara Muhammad Azha produksi Fiktive, “Sa Pu Cerita” sutradara Shidqul Azimah produksi Gunung Slamet Film SMAN 1 Bobotsari Purbalingga, “Ikhlas” sutradara Nungki Rinjani produksi Konkreatif Production SMKN 1 Kemangkon Purbalingga, “Ublek” sutradara Luna Triana produksi Manuda Creative Studio SMK Ma’arif NU 2 Ajibarang Banyumas, dan “Wiro Sableng” sutradara Angga Dwimas Sasongko produksi Lifelike Pictures & 20th Century Fox.
“Saat mendengar ada acara layar tanjleb FFP ini, saya sangat senang apalagi cuaca mendukung. Saya harap warga dapat memetik pesan dari film-film yang ditayangkan,” ujar Erni Marjiah salah satu warga Dusun Sikadut.
Di sisi lain, Joko Susilo sebagai pedagang sosis dan seafood bersama pedagang lain yang berderet mengaku bersyukur adanya even ini. “Alhamdulillah sangat membantu, ada even seperti ini jadi ada tambahan rezeki,” ucapnya.
FFP 2025 yang diselenggarakan Yayasan Gairah Sinema Muda didukung Kementerian Kebudayaan, Dana Indonesiana, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Kementerian Pemuda dan Olahraga, Bioskop Misbar, dan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Dengan komunitas pendukung Sangkanparan Cilacap, Art Film Banjarnegara, dan Hompympa Banyumas. Serta mitra program bersama Forum Film Dokumenter, Aceh Documentary, dan komunitas fest.
Penulis: Lusi Dwi Anggraeni
Editor: Bowo Leksono