Para Santri Antusias Menonton Layar Tanjleb

Layar Tanjleb FFP Desa Kesugihan Kidul, Kec. Kesugihan, Cilacap – Bulan purnama malam ini sangat sendu karena di Pondok Pesantren Al Ihya ‘Ulumaddin Desa Kesugihan Kidul menyelenggarakan pemutaran Layar Tanjleb Festival Film Purbalingga (FFP) yang ke-19 pada Kamis, 10 Juli 2025.
Ribuan santri yang berbaur dengan warga sangat berantusias menanti pemutaran film. Kegiatan diawali pentas kesenian lokal yaitu Maulid Diba’ oleh Ihyaus Sholawat dan Pagar Nusa Al Ihya. Kekhusuyukan para santri saat pembacaan Maulid Diba’ dan kehisterisan saat penampilan seni Pagar Nusa.
Pemutaran Layar Tanjleb FFP sudah berjalan dua kali di PP Al Ihya ‘Ulumaddin yang memiliki tujuan mengajak pemuda untuk berkolaborasi dan berkreativitas.
“Kami sangat mengapresiasi dan berterimakasih kepada panitia penyelenggara acara ini dan semoga dengan pemutaran film ini, kita dapat termotivasi hal-hal baik yang ada di film,” ujar Ustad Hasbi Lukman, S.T. saat sambutan.
Dalam kegiatan ini memutar film-film, “Puasa Pertama Zia” sutradara Louis Michael Kristianto produksi Apollo Picture & Oneline Film, “Pirates Of Sepuluh Ribuan” sutradara Muhammad Ahzar produksi Fiktive, “Dibalik Tembok Benteng Kami” sutradara Prana Ramadania produksi Lensa Smanda Production SMAN 2 Cilacap,
“Karemenan sutradara Nisrina Amelia produksi Migas Cinema Production SMK Migas Muhammadiyah Cilacap, “Ikhlas” sutradara Nungki Rinjani produksi Konkreatif Production SMKN 1 Kemangkon Purbalingga, dan film panjang “Wiro Sableng” sutradara Angga Dwimas Sasongko produksi Lifelike Picture & 20th Century Fox.
Ketua panitia Ahmad Mustolih merasa bersemangat memutar film di dalam lingkungan pondok pesantren. “Semoga film-filmnya mampu memberikan inspirasi bagi para santri dalam membuat karya film tersendiri dengan menuangkan beberapa nilai moral dan pesan agama dalam karyanya,” tuturnya.
Layar tanjleb ini mendapat apresiasi yang sangat baik dari para santri dan warga sekitar. Kegiatan ini tentu tidak sekedar hiburan langka namun juga edukasi yang menarik bagi para santri.
Salah satu apresiasi disampaikan santriwati Azkiyah Nufus. Ia merasa senang sekali dengan adanya pemutaran film sebagai hiburan untuk teman-teman santri yang tidak membawa alat elektronik. “Saya berharap agar teman-teman santri dapat termotivasi untuk membuat karya seni khususnya di bidang perfilman,” ungkap santriwati berkacamata ini.
FFP 2025 yang diselenggarakan Yayasan Gairah Sinema Muda didukung Kementerian Kebudayaan, Dana Indonesiana, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Kementerian Pemuda dan Olahraga, Bioskop Misbar, dan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Dengan komunitas pendukung Sangkanparan Cilacap, Art Film Banjarnegara, dan Hompimpaa Banyumas. Serta mitra program bersama Forum Film Dokumenter, Aceh Documentary, dan komunitas fest.
Penulis: Vivi Rahmatum Munfaridah
Editor: Bowo Leksono