Gairah Sinema Muda (GSM) dan Festival Film Purbalingga (FFP) 2023 mengadakan Pelatihan Produksi Dokumenter Pelajar Banyumas Raya pada Sabtu, 29 April 2023 di Markas Besar CLC, Jalan Puring No. 7 Purbalingga.
Lambannya pelajar dalam melahirkan ide dokumenter dan fiksi, sehingga GSM menggelar pelatihan produksi secara komunal, tidak setiap sekolah. Hal ini untuk mengejar produksi film dokumenter untuk dikirimkan ke Program Kompetisi Pelajar Banyumas Raya FFP yang kurang sebulan lagi.
”Pelajar setingkat SMA sekarang sangat lambat dalam berkomunikasi dan berpikir. Berbeda dengan pelajar sebelum Pandemi. Mereka susah untuk suka membaca, menontonpun kerap tidak selesai,” tutur Direktur Program FFP sekaligus mentor editing Nur Muhammad Iskandar.
Pada pelatihan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dokumenter, yaitu kelas tata kamera dan kelas editing. Sementara kelas penulisan skrip tetap digelar untuk mematangkan proses riset yang sedang berjalan.
Guru Pembina Ekskul Sinematografi SMK Darul Abror Bukateja Purbalingga Mufidatul Lailiy, S.Pd., mengaku kesulitan dalam tahap menemukan dan menentukan ide dokumenter. ”Kemampuan literasi dan menonton anak-anak sekarang memang berkurang, termasuk soal komunikasi. Apalagi kami yang ada di lingkungan pondok pesantren,” ujar guru Bahasa Inggris ini.
Peserta pelatihan dengan catatan, sekolah yang sudah menemukan ide dokumenter yang baik, bahkan saat ini sudah masuk tahap riset. Terdapat tiga sekolah yang dilatih, yaitu SMK Darul Abror Bukateja Purbalingga, SMK HKTI 2 Purwareja Klampok Banjarnegara, dan SMK YPLP Perwira Purbalingga.
Menurut Salma Tussya Adah, peserta kelas editing, secara praktik, bagaimana cara mentor mengajari, sudah cukup paham. ”Ya tinggal bagaimana sering berlatih mengedit agar terbiasa,” ungkap pelajar SMK YPLP Perwira Purbalingga.
Rencana, dalam waktu dekat pun hendak digelar pelatihan produksi fiksi bagi sekolah yang ide ceritanya layak diskenariokan. Pada dasarnya, kompetisi pelajar ini sudah dimulai saat mereka dalam proses melahirkan karya film.