Sinema Pembuka Cakrawala
Pukul 09.00-11.00
Hari II Program ”Sinema Pembuka Cakrawala”, masih mengundang pelajar setingkat SD dan SMP di seputar Purbalingga kota dan sekitarnya. Mengundang 15 sekolah, yang hadir 8 sekolah, dengan total penonton sekitar 150 lebih.
Terdapat tujuh film anak dari viddsee yang diputar, yaitu ”Ibu Ora Sare”, ”Kenyang Lebih Kuat”, ”Lilly The Little Hope”, ”Angpao”, ”Serpih”, ”Zlo The Great Runner”, dan ”The Broken Pencils”.
Guru SD Negeri 2 Kedungmenjangan, Purbalingga Cahya Dwi Mutiarani, S.Pd. berpendapat, kegiatan nonton film sangat menarik karena selain menambah pengalaman juga pengetahuan baru bagi siswa. “Siswa jadi punya pengalaman belajar tidak hanya di kelas, tapi dengan media film,” ujar guru pengampu kelas IV ini.
Rupa Indonesia
Pukul 14.00-15.30
Program Rupa Indonesia adalah program pemutaran film non-kompetisi hasil kurasi. Film-film pilihan dari pembuat film seluruh Indonesia, berkesempatan diputar di hall. Selain untuk diapresiasi warga Purbalingga dan Banyumas Rasa juga para pelajar sebagai referensi mereka berkarya.
Pada kesempatan FFP 2023 ini, program Rupa Indonesia menghadirkan film-film berjudul, ”Saraswati”, ”Mita & 1001 Siasat”, ”About Her and The Paws”, ”Sumbangan”, ”Salim & His Noodly Family”, “Dusner”, dan ”Torn”.
Salah seorang penonton Restu Priyatno mengungkapkan ketertarikannya dengan film-film yang diputar. ”Menarik banget ya, apalagi buat kami sebagai pelajar yang kegiatannya membuat film. Semoga ke depan bisa membuat film yang lebih bagus dan lebih menarik lagi,” tutur pelajar SMK YPLP Perwira Purbalingga.
Kompetisi Dokumentar
Pukul 19.30-21.30
Selain Kompetisi Fiksi, program yang tak kalah seru yaitu program Kompetisi Dokumenter Pelajar Banyumas Raya. Ada delapan film yang akan bertarung, selain memperebutkan film terbaik juga film favorit penonton. Pada pemutaran kali ini disaksikan sekitar 70-an penonton.
Sutradara film ”Mak.. Bali” Alwan Ring Nauval dari SMK Al Fatah Banjarnegara menceritakan, bahwa dokumenter yang ia buat dari kisah saudaranya. ”Menurut saya menarik dan kebetulan subyeknya masih saudara saya jadi lebih dekat,” ungkap pelajar kelas XI jurusan Teknik Pengembangan Lunak dan Game (TPLG).
Sinema Pembuka Cakrawala #2
Rupa Indonesia
Kompetisi Dokumenter Pelajar Banyumas Raya #1
Sementara Irfan Dahli, S.Pd., guru pembina ekskul film SMK Negeri 2 Bawang Banjarnegara, mengatakan film ”Wani Ngembeg” awalnya siswa membuat dokumentasi festival Embeg. ”Anak-anak menilai itu sesuatu yang beda, karena bisa diambil konflik yaitu tidak ada mendemannya, akhirnya dikembangkan menjadi film dokumenter,” tutur guru pengajar jurusan teknik audio video.
FFP 2023 diselenggarakan 1-29 Juli 2023 di wilayah lima kabupaten Banyumas Raya dengan dukungan Kemdikbudristek, Dana Indonesiana, LPDP, Bioskop Misbar Purbalingga, Sangkanparan Cilacap, Art Film Picture Banjarnegara, dan Kedung Film Kebumen. Selain itu dukungan juga dari Permen Davos dan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Informasi selengkapnya, dapat diakses di festivalfilmpurbalingga.id