Berbagi

Ragam Tema Dokumenter Pelajar

Ragam Tema Dokumenter Pelajar

Kompetisi Film Pendek Dokumenter Pelajar Banyumas Raya merupakan program kompetisi film pendek kategori film dokumenter yang dikhususkan bagi pelajar SMA sederajat se-Banyumas Raya (Kabupaten Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Banjarnegara).

Pada Festival Film Purbalingga (FFP) 2024 ini, dari 15 film dokumenter yang masuk ke meja penyelenggara, telah dikurasi menjadi lima yang masuk nominasi yang selanjutnya dinilai Dewan Juri untuk dipilih Film Dokumenter Terbaik.

Selain menjadi materi pemutaran program Layar Tanjleb, film-film Kompetisi Dokumenter ini juga diputar diprogram hall selama dua kali pemutaran dengan menghadirkan sutradara untuk berdiskusi dengan penonton.

Selain dinilai Dewan Juri, seperti halnya kompetisi fiksi, kompetisi dokumenter juga ada film kategori Favorit Penonton. Sesi pemutaran kompetisi dokumenter pada Kamis, 24 Juli 2024 pukul 19.30 WIB dan Jumat, 26 Juli 2024 pukul 16.00 WIB.

”Film-film dokumenter dari teman-teman sekolah lain seru-seru dan bagus-bagus,

”Film-film dokumenter dari teman-teman sekolah lain seru-seru dan bagus-bagus, temanya sangat bergam. Apalagi menurutku ya, film dokumenter terasa tidak mudah untuk dibikin,” ujar Seno Ari Wijayanto sutradara film dokumenter ”Yang Tergerus Waktu” dari SMA Negeri 2 Purwokerto.

Kelima film dokumenter pendek itu, adalah ”Roleplay” sutradara Daffa Aqilla Hanip produksi Dreams Cinema Smara SMA Negeri 1 Padamara Purbalingga, ”Yang Tergerus Waktu” sutradara Seno Aulia Wijayanto produksi Cinema Doea SMA Negeri 2 Purwokerto, ”Seteguk Warisan” sutradara Fitriana Azzahra produksi Smadi@ SMA Ya Bakii Kesugihan Cilacap, ”Kajuputi” sutradara Peresti Juni Arti produksi Rekampret SMK Islam Ar Royyanna Kawunganten Cilacap, dan ”Bendera Sholawat” sutradara Keyzia Faninda Putri produksi Skafa Media SMK Al Fatah Banjarnegara.

Penonton kompetisi dokumenter Amalia Suryani tidak menyangka para pelajar bisa membuat film bagus-bagus. ”Apa yang ada di tengah masyarakat dan kita mengenal, berhasil mereka filmkan. Bagus sekali, harus terus ditingkatkan,” ungkapnya.

Guru pembina ekstrakulikuler sinematografi SMK Al Fatah Banjarnegara Andara Diva Widianingtyas menganggap film-film dokumenter yang masuk nominasi di FFP 2024 ini bagus-bagus semua. ”Ketika sudah nonton satu per satu jadi sangat berkesan, temanya sangat beragam,” katanya.

FFP 2024 terlaksana atas dukungan Kemdikbudristek, Dana Indonesiana, LPDP, Bioskop Misbar Purbalingga, Sangkanparan Cilacap, Art Film Picture Banjarnegara, dan Hompimpaa Banyumas. Info selengkapnya dapat diakses melalui festivalfilmpurbalingga.id

Penulis: Aniti Karunia
Editor: Bowo Leksonod

Berita Lainnya

Back to list