Program Layar Tanjleb Festival Film Purbalingga (FFP) 2024 kembali diadakan di Kabupaten Cilacap, di Dusun Lemahlutik, Desa Kutawaru, Kecamatan Cilacap Tengah pada 5 Juli 2024. Sepetak pekarangan warga menjadi lokasi layar didirikan. Sinar proyektor menembus layar, gaung suara perangkat sound merayap menembus gendang telinga penonton.
Menjadi resiko menyelenggarakan kegiatan dengan tidak menentunya cuaca. Cerah di siang hari, namun pada sorenya hembusan mendung mulai menyelimuti langit di atas perkampungan Kutawaru. Akhirnya langit mulai meneteskan curahan rahmat dari Tuhan. Penonton yang sedang duduk asik sambil menikmati suguhan film, berhamburan mencari tempat berteduh. Sebagian lainnya ada yang memilih untuk pulang ke rumah.
Ketua Panitia Lokal Warriyanto, mengakui bukan hal mudah menggerakan generasi muda di tempatnya. ”Saya merasa kesulitan ya mengumpulkan anak muda, mau tidak mau orang tua juga diajak untuk maju ke depan,” ujarnya.
Film-film yang diputar adalah film fiksi dan dokumenter karya pelajar Banyumas Raya yang menjadi nominasi di FFP 2024. Juga film non-kompetisi dan satu film panjang. Film fiksi kompetisi pelajar yaitu, “Sambangan” sutradara Ulfiatunnisa dan “Seteguk Warisan” sutradara Fitriana Azzahra, keduanya produksi SMADI@ SMA Ya Bakii Kesugihan Cillacap, “Murni” sutradara Revita Dwi Meysa Putri produksi Hika Production SMK HKTI 2 Purwareja Klampok Banjarnegara, dan “Kajuputi” sutradara Peresti Juni Arti produksi Rekampret SMK Islam Ar-Royyanna Kawunganten Cilacap.
Adapun film non-kompetisi yaitu, “Kala Akhir Pekan” sutradara Winata Putra Satria produksi Asaloka Films, “Omah-Omah” sutradra Rafika Ilma Rizkyana produksi Avikom Film. Dilanjut sesi kedua ada film panjang yang berjudul “Srimulat : Hidup Memang Komedi” sutradara Fajar Nugros produksi MNC Pictures & IDN Pictures.
“Dulu waktu masih kecil, saya suka melihat Layar Tanjleb ramai-ramai bareng teman-teman. Terus lama sekali tidak ada, ya baru sekarang ini, jadi teringat masa lalu,” ujar Yatmi, warga desa.
Sementara salah satu pedagang UMKM Tunsiah merasa senang mempunyai kesempatan berdagang di malam hari. ”Jadi ada tambahan rezeki ya, alhamdulillah banget, ya sering-sering saja ada tontonan seperti ini,” harapnya.
Program Layar Tanjleb malam berikutnya titik besar di Desa Karangjengkol, Kecamatan Kesugihan, Cilacap. FFP 2024 ini melibatkan Sangkanparan Cilacap, Art Film Pictures Banjarnegara, dan Hompimpaa Banyumas dengan dukungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek), Dana Indonesiana, dan LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan). Informasi selengkapnya, dapat diakses di festivalfilmpurbalingga.id
Penulis: Nola Rudita
Editor: Bowo Leksono