FFP 2025

Semarak Pagerandong Bernostalgia

Semarak Pagerandong Bernostalgia

Layar Tanjleb FFP 2025 Desa Pagerandong, Kec. Kaligondang, Purbalingga – Sejak siang hari, hujan awet hingga sore bahkan menembus malam. Sehabis waktu Isa, tidak hanya gerimis yang masih menyisa, listrik PLN pun turut padam. Dengan sigap para Laskar Layar Tanjleb menyalakan jenset.

Malam itu jadwal layar tanjleb 19 Tahun Festival Film Purbalingga (FFP) di Desa Pagerandong tepatnya digelar di pelataran SD Negeri 1 desa itu pada Senin malam, 7 Juli 2025. Meski demikian tak menyurutkan puluhan warga untuk datang.

Layar tanjleb sebagai ajang bernostalgia warga ini digelar Karang Taruna Desa Pagerandong diawali tari tradisi bertajuk “Semarang Hebat” oleh Tiara Sri Rejeki serta atraksi Silat Nusantara yang memukau penonton oleh Galih Permana, Listiani Subarka, dan Prio Pratama.

Ketua Panitia Wahyuni Sekar Arum merasa terkejut ketika ditunjuk mengemban amanah sebagai ketua panitia. “Karena sudah memikul kepercayaan, sebisa mungkin saya merangkul seluruh panitia untuk menyelenggarakan layar tanjleb ini yang bisa dijadikan sebagai sarana interaksi bagi warga desa” jelasnya.

Film-film yang diputar yaitu, “Puasa Pertama Zia” sutradara Louis Michael Kristanto produksi Apollo Picture & Oneline Film, “Pirates of Sepuluh Ribuan” sutradara Muhammad Azhar 

produksi Fiktive, “Penebas” sutradara Rafid Izhar Fadhilah produksi Cassava Production SMAN 1 Kejobong Purbalingga, “Gengsi” sutradara Brilian Athaya produksi Broadcasting Smega SMKN 1 Purbalingga Purbalingga, “Tembelek” sutradara Afa Lini Abdah Rahmani produksi B2Film SMKN 2 Bawang Banjarnegara, dan film panjang “Wiro Sableng” sutradara Angga Dwimas Sasongko produksi Lifelike Pictures & 20th Century Fox.

Hal yang menarik, sejak sore hari, meski hujan melanda, beberapa pedagang UMKM sudah siap berjajar di jalan depan SD Negeri 1 Pagerandong. Berjajarnya pedagang sekaligus memberi kabar kepada warga bahwa ada sesuatu di dalam sekolah.

“Mendengar adanya layar tanjleb saya bersemangat untuk menjajakan dagangan saya. Alhamdulillah.. dagangan saya cukup laris. Ya semoga sering-sering ada kegiatan seperti ini,” tutur Suyatno pedagang Takoyaki.

Karena hujan seharian dan gerimis hingga menjelang acara, tidak begitu banyak warga yang datang ke lokasi. Ada puluhan dan tidak menyurutkan semangat warga berkumpul menikmati film yang disuguhkan.

Menurut salah satu penonton Salma Tussya’adah mengaku sampai lokasi film sudah mulai diputar. “Wah ternyata hiburan layar tanjleb itu menarik sekali. Warga saling berkumpul dan bertemu antarwarga. Film-film yang disuguhkan juga menarik, karya-karya pelajar Purbalingga dan luar Purbalingga,” ungkap warga Purbalingga Wetan ini.

FFP 2025 yang diselenggarakan Yayasan Gairah Sinema Muda didukung Kementerian Kebudayaan, Dana Indonesiana, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Kementerian Pemuda dan Olahraga, Bioskop Misbar, dan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Dengan komunitas pendukung Sangkanparan Cilacap, Art Film Banjarnegara, dan Hompimpaa Banyumas. Serta mitra program bersama Forum Film Dokumenter, Aceh Documentary, dan komunitas fest.

 

 

Penulis: Zalfa Naziha Annaifa

Editor: Bowo Leksono

Berita Lainnya