“Wiro Sableng” Menyihir Warga Desa

“………………..…..
Dia slengean tapi cinta damai
Wiro Sableng disukai banyak orang
Wiro Sableng, dasar sableng,
gurunya gendeng muridnya sableng
………………..…..”
Layar Tanjleb FFP 2025 Desa Maribaya, Kec. Karanganyar, Purbalingga – Itulah sebait lirik lagu bernada rap “Wiro Sableng” sebagai soundtrack film dengan judul yang sama terdengar dari pengeras suara sebuah mobil yang berkeliling desa, menandakan nanti malam akan ada layar tanjleb di lapangan Putra Mandala Desa Maribaya, Senin malam, 14 Juli 2025.
Seperti halnya disetiap program layar tanjleb, 19 Tahun Festival Film Purbalingga (FFP) juga memutar film panjang atau film bioskop. FFP tahun ini diputar film “Wiro Sableng” sutradara Angga Dwimas Sasongko produksi 2018.
“Kata orang-orang layar tanjlebnya memutar film silat, makanya sehabis tahlilan tadi, saya ajak istri dan anak-anak saya nonton. Film Wiro Sableng, bagus dan tidak membosankan. Kami nonton sampai bubar,” tutur Lutfi Hakim, warga setempat.
Film yang diputar malam itu adalah “Puasa Pertama Zia” sutradara Louis Michael Kristianto
produksi Apollo Picture & Oneline Film, “Pirates Of Sepuluh Ribuan” sutradara Muhammad Ahzar produksi Fiktive, “Mbawon” sutradara Banu Al Rozin produksi Cinemadoea SMAN 2 Purwokwerto, “Hanger” sutradara Yusuf Febryanto produksi Movieda Production SMK Darul Abror Bukateja Purbalingga, “Tembelek” sutradara Afa Lini Abdah Rahmani produksi B2FILM SMKN 2 Bawang Banjarnegara, dan film panjang “Wiro Sableng” sutradara Angga Dwimas Sasongko produksi Lifelike Picture & 20th Century Fox.
Lutfi bersama belasan warga lain betah bertahan menonton layar tanjleb hingga akhir. Sayang, penonton di lapangan tidak terasa banyak karena pedagang UMKM terpisah dengan penonton. Penonton di lapangan, sementara para pedagang UMKM di seberang jalan depan gedung serbaguna Desa Maribaya.
Menurut Triyanto salah satu pedagang UMKM, mungkin karena tadi sore hujan hingga waktu Maghrib, penonton baru datang setelahnya. “Tapi Alhamdulillah.. tetap bisa membantu para pedagang. Luar biasa tontonan layar tanjleb ini, sangat membantu para pedagang kecil,” ujar pedagang sosis goreng.
Ketua Karang Taruna Putra Mandala Desa Maribaya Syahril Hafid mengaku, layar tanjleb FFP 2025 ini tidak mendapat dukungan dana dari pemerintah desa. “Kata pihak desa sudah tidak ada anggaran untuk kegiatan karang taruna. Tapi karena kami bersemangat menggelar layar tanjleb, ya Bismillah.. dikasih jalan lewat sponsor dan donator,” ujarnya.
FFP 2025 yang diselenggarakan Yayasan Gairah Sinema Muda didukung Kementerian Kebudayaan, Dana Indonesiana, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Kementerian Pemuda dan Olahraga, Bioskop Misbar, dan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Dengan komunitas pendukung Sangkanparan Cilacap, Art Film Banjarnegara, dan Hompympa Banyumas. Serta mitra program bersama Forum Film Dokumenter, Aceh Documentary, dan komunitas fest.
Penulis: Bowo Leksono