DEWAN JURI FILM DOKUMENTER
Chonie Prysilia
Sutradara/Produser AnimasiPenyelenggara festival dan pembuat film animasi yang memulai kiprah di bidang animasi dengan menjadi produser film pendek ‘Roda Pantura’ (2016), lalu ‘Lost in Sekaten’ (2019). Animasi dokumenter ‘kOsOng’ (2020) adalah proyek penyutradaraan pertamanya yang meraih Special Jury Mention pada Festival Film Dokumenter 2020, dan merupakan official selection di berbagai festival film termasuk VOID Animation Film Festival Denmark 2021. Diluar produksi film, sejak awal 2017 ia aktif menyelenggarakan berbagai eksibisi dan apresiasi film animasi bersama komunitas Animasi Club, termasuk menginisiasi CRAFT International Animation Festival, dan hingga kini menjabat sebagai direktur festival.
Maryono, S.Pd., M.Si.
Ketua MKKS SMK Kabupaten PurbalinggaLahir di Purbalingga, 1 Jui 1966. Ia mengawali karir didunia pendidikan sebagai seorang Guru Mata pelajaran Ekonomi Manajemen dan Komputer di SMK N 1 Purbalingga. Pada 11 Maret 2016 diberi kepercayaan memulai karir baru sebagai seorang Kepala Sekolah di SMK N 1 Rembang, Purbalingga. Setelah itu pada 1 September 2019 menjadi Kepala Sekolah di SMK N 1 Kaligondang dan pada 7 Januari 2022 sebagai kepala sekolah SMK N 1 Purbalingga hingga sekarang. Selain menjadi kepala sekolah juga sejak Juli 2022 diamanati menjadi ketua MKKS SMK Kab Purbalingga. Pria yang memiliki hobi musik ini, tinggal di Desa Bojong, Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga.
Manunggal K. Wardaya
Dosen Fakultas Hukum Unsoed PurwokertoLahir di Surakarta pada 24 Maret 1975. Tumbuh dan mengenyam bangku taman kanak-kanak di TK dan SD Dharma Mulia dan di kota kecil itulah untuk pertama kalinya Manunggal bersentuhan dengan film antaranya Superman di Bioskop Rayuan. Pada awal 1980-an Manunggal bersama ribuan orang lainnya terlibat sebagai figuran pengungsi dalam pembuatan film kolosal Kereta Api Terakhir yang dibintangi antara lain oleh Bangun Sugito (aka Gito Rollies). Selepas kuliah pada 1998 menjadi wartawan pada Surat Kabar lokal Sudirman Pos dan Suara Gerilya. Manunggal meraih beasiswa AusAID pada 2003 untuk menempuh studi di Monash University Law School. Melbourne Australia yang diselesaikannya dengan meraih gelar LL.M (International and Comparative Law). Pada 2006 kembali ke almamater FH UNSOED sebagai dosen, setelah sebelumnya sejak 2000 menjadi pengajar tetao pada FH Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Di FH UNSOED, Manunggal menjadi pembimbing kegiatan mahasiswa di bidang Filmografi dan Fotografi yakni UKM Gradasi.