Di sebuah pelosok desa di Kabupaten Boyolali, menyala kehangatan masyarakat di Tumpi Readhouse. Sabtu malam, 12 November 2022 layar pendapa Tumpi memutarkan film nominasi Festival Film Purbalingga (FFP) 2022.
Malam itu, puluhan pelajar setingkat SMP dari Dukuh Karang, Desa Pentur, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah berkumpul para remaja di Tumpi Readhouse, sebuah padepokan untuk menonton film. Menonton dan diskusi ini merupakan bagian dari pembelajaran proses produksi film dokumenter.
“Pelajar SMP disini belajar teknis film hari Senin dan Rabu sore setelah mereka pulang sekolah. Untuk malam Minggu ini, kita agendakan menonton film dan diskusi,” tutur Joko Narimo selaku pendiri Tumpi Readhouse.
Gallery
Diputar film “Ngantih” sutradara Afifah Putri Hidayah produksi SMK Darul Abror Bukateja Purbalingga, “Wek Wek” sutradara Lukman Maulana produksi SMK Negeri Kaligondang Purbalingga, “Kesaksian Darsan” sutradara Annisa Rahmasari produksi Kafiana Production SMK YPLP Perwira Purbalingga, serta “Lakon Ki Jhono lan Ki Jalu” sutradara Fikri Cahya Putra Wara produksi B2Film SMK Negeri 2 Bawang Banjarnegara.
Usai sesi pemutaran, dilanjutkan sesi diskusi bersama Firman Fajar Wiguna (Igun) selaku programmer FFP 2022 lalu. Obrolan hangat seputar proses pembuatan film dokumenter menyertai malam itu. Salah satu peserta mengaku dirinya mendapatkan ilmu baru dari film yang diputar.
Gayuh Raka Putra mengatakan, dari film-film yang diputar sangat menginspirasinya, seperti pada film”Wek Wek” yang menggambarkan kehidupan keluarga penggembala. “Keluarga yang sederhana namun bahagia. Kami juga jadi tahu bagian tentang sejarah Indonesia lewat film berjudul “Kesaksian Darsan”,” ujar pelajar kelas IX MTs Negeri 11 Boyolali.
Para pelajar yang tergabung di Tumpi ini berharap bisa membuat film dari lingkungan sekitar mereka untuk menginspirasi orang banyak.