Bioskop Rakyat

Biora di SMK Panca Bhakti Banjarnegara

Biora di SMK Panca Bhakti Banjarnegara

Program Bioskop Rakyat (Biora), pemutaran film-film pelajar nominasi Festival Film Purbalingga (FFP) 2023 bergeser ke Kabupaten Banjarnegara. Diawali di SMK Panca Bhakti Banjarnegara pada Rabu, 31 Januari 2024 jam 10.00 WIB.

Biora digelar di ruang serbaguna, ruang berAC yang nyaman. Sayang, ruangan masih terdapat meja dan kursi untuk penonton sehingga kurang banyak menampung siswa. Penonton yang seharusnya bisa sampai 100 lebih hanya sekitar 50-an yang berasal dari kelas X,XI, dan XII jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) dan Ekstrakulikuler Konten Kreator.

”Senang sekali kami dikunjungi tim FFP yang menyelenggarakan Biora sehingga mendukung ketrampilan dan kreatifitas anak-anak kami. Semoga ke depan, anak-anak lebih berwawasan dalam membuat film karena berkesempatan belajar lebih luas lagi,” ungkap Muldiyanto, S.Pd., M.M., kepala SMK Panca Bhakti Banjarnegara.

Ada tujuh judul film pelajar yang diputar dan diapresiasi, antara lain ”Ora Oleng”, ”Durma”, ”Percakapan Hampa”, ”Wani Ngembeg”, ”Ebeg Sejoli”, ”Mantu Kiai”, dan ”Pedangan”.

Edi Waluyo, usai pemutaran merasa sangat termotivasi dan semakin tertarik bagaimana cara membuat film. ”Karna yang tadi diputar film-film pendek karya pelajar dari berbagai sekolah dan bagus-bagus, sehingga memotivasi saya untuk berkarya,” kata siswa kelas XII jurusan TKJ 1.

Pengembangan Skenario

Di ruang gedung lain, diadakan bimbingan singkat (coaching clinic) terkait pengembangan ide film fiksi pendek dan dokumenter pendek menjadi skenario dan skrip yang layak diproduksi.

Selain siswa dari SMK Panca Bhakti Banjarnegara yang mengajukan skrip dokumenter pendek, coaching clinic tersebut juga memberi kesempatan kepada siswa SMK Darunnajah Banjarmangu Banjarnegara yang mengajukan skenario fiksi pendek.

Zaki Dwi Sebryansyah, salah satu peserta coaching clinic dari SMK Panca Bhakti merasa seru, karena jadi bisa lebih mengenal lebih luas tentang perfilman disamping menambah wawasan. ”Kami jadi berpengalam untuk mempertahankan argumen dari proses penyusunan skrip kami dengan realita yang ada,” ujar siswa kelas XII TKJ 2.

Skenario dan skrip yang ditawarkan memang belum terlalu matang. Masih ada beberapa kekurangan yang harus dipertanggungjawabkan dan dipikir ulang, agar saat diproduksi sudah siap dan matang.

Menurut Guru Pembina Ekskul Konten Kreatif SMK Panca Bhakti Donny Ardiansyah Indraputra, S.Kom., coaching clinic ini bagus dan merupakan kebanggaan karena bermanfaat bagi anak-anak. ”Selama ini anak-anak lemah dalam hal penulisan, karena itu butuh belajar banyak kepada orang lain yang lebih paham dan berpengalaman,” tutur guru TKJ.

Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Dana Indonesia, dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Berita Lainnya

Back to list