Selain sebagai juri Kompetisi Dokumenter Pelajar Banyumas Raya Festival Film Purbalingga (FFP) 2022, Joko Narimo juga mengisi program Focus on Joko Narimo pada Kamis, 1 September 2022 jam 19.30 di Bioskop Misbar.
Joko Narimo salah satu pegiat komunitas film lawas asal Boyolali yang menggunakan film sebagai media komunikasi. FFP merasa penting menghadirkan sosok Joko untuk berbincang, berdiskusi, dan bertukar pengalaman bersama para pegiat perpustakaan desa, musik, dan videomaker di wilayah Banyumas Raya.
Pada 2012, Joko bergiat di kampung halaman dengan mendirikan Tumpi Readhouse, yakni perpustakaan yang dirancang sebagai ruang publik, ruang literasi, dan ruang kreatif. Perpustakaan ini kemudian melembaga menjadi Yayasan Tumpi Indonesia.
Hujan sore terasa deras meski sempat reda menjelang acara. Namun, hujan kembali melanda hingga menjadi penghalang para undangan dan pengunjung program hadir langsung ke Bioskop Misbar. Belasan aktifis literasi dan musisi yang hadir berharap bisa saling bertukar pengalaman.
Program diawali pemutaran video profil Yayasan Tumpi Indonesia (YTI), dilanjutkan beberapa karya video musik yang banyak lahir saat dunia dilanda Pandemi Covid-19. Setelahnya, dilanjutkan sesi diskusi. Joko Narimo mengawali paparan YTI.
Beragam pernyataan dan pertanyaan terucap, mulai bagaimana eksistensi gerakan Tumpi, menyiasati program-program agar terus berjalan, hingga bagaimana proses kreatif untuk terus memproduksi video musik dengan warna lokal.
Forum ngobrol informal berlanjut usai acara, untuk selanjutnya pada Jumat, 2 September 2022 jam 15.00 akan berlanjut ke Program Jagongan Banyumasan, sebuah Forum Penguatan Jejaring Antarkomunitas Film Banyumas Raya di Bioskop Misbar Purbalingga.
Gallery Focus On Joko Narimo
@festivalfilmpbg Alkisah FFP 2022 - Focus On Joko Narimo #festivalfilmpurbalingga #purbalingga #fyp #jokonarimo #tumpi #joko ♬ Not Worth the Pain - Hana Wilianto