Kabut turun menyelimuti di sore hari. Panitia lokal dibantu komunitas pendamping Art Film Picture Banjarnegara mempersiapkan peralatan putar layar tanjleb mandiri Festival Film Purbalingga (FFP) 2023 di pelataran SD Negeri 1 Pegundungan, Kecamatan Pejawaran, Banjarnegara.
Anak-anak desa bermain dan warga berlalu-lalang. Mereka penasaran hingga bertanya akan ada apa pada malam harinya. Ada warga yang membantu pengumuman lewat toa masjid terdekat tentang kegiatan layar tanjleb.
Menjelang dimulainya pemutaran, pada Minggu malam, 16 Juli 2023, hawa dingin karena kabut ditambah semilir angin di daerah dataran tinggi ini, tidak menjadi penghalang bagi warga untuk menonton layar tanjleb. Dengan memakai jaket dan selimut, warga tetap antusias berbondong-bondong menuju lokasi.
Acara dibuka musik akustik dari mahasiswa Universitas Gajah mada (UGM) yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa itu. Kemudian pembagian doorprize yang semakin menghangatkan suasana.
Ketua Panitia Lokal Yunus Febrianto, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu. ”Harapannya, warga dapat memetik manfaat dari gelaran program layar tanjleb ini,” harapnya.
Dalam sambutannya, Imam selaku Sekretaris Desa Pegundungan merasa senang karena desanya berkesempatan disinggahi program layar tanjleb. ”Semoga nanti, kegiatan ini tidak hanya menjadi tontonan yang menghibur namun juga tuntunan bagi warga desa,” ujarnya.
Materi putar film fiksi dan dokumenter dari program kompetisi pelajar Banyumas Raya, non-kompetisi, dan satu film panjang, yaitu ”Lahan Sejarah” sutradara Adnan Rasyid Naufansyah produksi Sinetosaka SMA Negeri 1 Karangkobar Banjarnegara, ”Durma” sutradara Tias Febrianti produksi Sinas Muda SMK Tamansiswa Banjarnegara, ”Pedangan” sutradara Olivia Nur Andini produksi Hika Production SMK HKTI 2 Purwareja Klampok Banjarnegara.
Pada film non-kompetisi diputar “Segitiga Sikut-Sikut sutradara Muhammad Syafaq Maulana produksi 6 Pagi Production, ”Babad Tanah Wingking” sutradara Mauliya Maila produksi Lanyah Film, “Loma” sutradara Della Kartika produksi Relung Production, dan diakhiri film panjang ”Petualangan Menangkap Petir” sutradara Kuntz Agus produksi Fourcolours Film.
“Bagus acaranya, jadi warga mendapat hiburan yang mendidik, terutama bagi anak-anak. Ya sering-sering saja biar warga juga bisa saling berkumpul,” tutur Tusro, warga Desa Pegundungan.
Gerimis sempat turun, membuat panitia khawatir. Karena penonton sangat antusias untuk menyaksikan gelaran layar tanjleb, memancing panitia lokal bersemangat untuk tetap melanjutkan pemutaran.
Sementara Arno, salah satu pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berpendapat layar tanjleb berdampak terhadap ekonomi para pedagang kecil. “Ya bagus lah bisa menjadi ladang rezeki dan hiburan bersama. Semoga selanjutnya bisa ada program pemutaran film lagi yang mengedukasi,” ungkapnya.
FFP 2023 diselenggarakan 1-29 Juli 2023 di wilayah lima kabupaten Banyumas Raya dengan dukungan Kemdikbudristek, Dana Indonesiana, LPDP, Bioskop Misbar Purbalingga, Sangkanparan Cilacap, Art Film Picture Banjarnegara, dan Kedung Film Kebumen.
Selain itu dukungan juga dari Permen Davos dan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Pada Senin malam, 17 Juli 2023 Layar Tanjleb mandiri akan digelar di Lapangan Somakrida Desa Karangtalun, Kecamatan Bobotsari, Purbalingga. Informasi selengkapnya, dapat diakses di festivalfilmpurbalingga.id
Penulis : Erwin Ramadhan
Editor : Bowo Leksono