CLC Purbalingga (Yayasan Gairah Sinema Muda) mengadakan Pelatihan Penulisan Skrip Dokumenter Pelajar SMA dan SMK Kabupaten Purbalingga. Selain diikuti pelajar yang sekolahnya terdapat ekskul sinematografi di Purbalingga, juga sekolah di Banjarnegara dan Banyumas.
Pelatihan yang keseluruhan diikuti tujuh sekolah ini digelar pagi hingga sore pada Sabtu, 21 Januari 2023 di Markas Besar CLC Purbalingga di Jalan Puring Nomor 7 Purbalingga.
Sekolah yang mengikuti, antara lain; SMA Negeri 1 Kejobong, SMK Darul Abror Bukateja, SMK YPLP Perwira Purbalingga, SMK Negeri 1 Purbalingga, SMK HKTI 2 Purwareja Klampok Banjarnegara, SMK Negeri 1 Banyumas, dan SMA Negeri 3 Purwokerto.
Delia Zara Vanesa pelajar SMA Negeri 1 Kejobong, Purbalingga merasa senang karena mendapat banyak wawasan terkait film dokumenter. “Pelatihan ini menarik banget, karena untuk bisa membuat film dokumenter yang baik, ternyata syaratnya harus melewati tahapan berupa kedalaman dan pendekatan terhadap calon subyek film, memberi kepercayaan, dan keterbukaan,” jelasnya.
Pelajar yang berkesempatan mengikuti pelatihan itu, masing-masing didampingi para guru pembina ekstrakulikuler sinematografi. Harapannya, kelak ada kemandirian para guru pembina mendampingi pelajar dalam mengembangkan ide film dokumenter ke dalam skrip.
“Ini pertama kali, kami mengikuti pelatihan khusus penulisan skrip film dokumenter. Tidak hanya menambah wawasan bagi siswa tapi juga guru dalam mencari ide kemudian menuliskan ke dalam skrip, yang sederhana saja, yang ada di sekitar kita,” ujar Lolita Senandung Nacita, S.Kom., guru jurusan Multimedia SMK Negeri 1 Banyumas.
Selain teori penulisan skrip dokumeter, pelajar diajak berdiskusi ide dokumenter yang sudah dipersiapkan mereka dari rumah. Kemudian, diputar dan didiskusikan film-film dokumenter pendek beragam bentuk yang jarang mereka tonton.
Ketua Yayasan Gairah Sinema Muda Bowo Leksono mengatakan, ada perbedaan pola pelatihan produksi film pelajar kali ini. “Untuk pelatihan penulisan skrip dokumenter dan skenario fiksi, peserta pelajar dan guru pembina digabungkan dari beberapa sekolah. Baru untuk hal teknis fokus ke sekolah masing-masing,” tutur penasihat Festival Film Purbalingga (FFP) ini.
Sembari menunggu pengembangan kurikulum perfilman Banyumas Raya menjadi silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelatihan-pelatihan produksi digelar menjelang FFP 2023.