Berbagi

Pelatihan Programasi dan Kuratorial Pemutaran Film di Purbalingga

Pelatihan Programasi dan Kuratorial Pemutaran Film di Purbalingga

”Saya tertarik saat tahu ada pelatihan ini. Lewat karangtaruna, kami ingin memperkenalkan film lokal lewat layar tanjleb kepada warga. Setelah mengikuti pelatihan, kami jadi tahu ternyata memutar film itu tidak sederhana, banyak aturan yang harus dijalankan agar penonton merasa nyaman,” tutur Laila Anggraeni, anggota karangtaruna Kecamatan Karangjambu.

Pelatihan Programasi dan Kuratorial Pemutaran Film Pemuda Desa menyambut Program Layar Tanjleb Festival Film Purbalingga (FFP) Juli 2024 mendatang giliran di Kabupaten Purbalingga digelar pada Selasa-Rabu, 11-12 Juni 2024 di Hotel Owabong Purbalingga.

Sekitar 11 pendaftar di Kabupaten Purbalingga setelah disurvei tinggal delapan yang layak dan mampu untuk terus mengikuti pelatihan. Kedelapan desa tersebut, yaitu Desa Toyareka Kecamatan Kemangkon, Desa Grecol Kecamatan Kalimanah, Desa Padamara Kecamatan Padamara, Kecamatan Karangjambu, Kelurahan Kembaran Kulon Kecamatan Purbalingga, Desa Pagerandong Kecamatan Kaligondang, Desa Serang Kecamatan Karangreja,

Desa Banjaran Kecamatan Bojongsari, dan satu desa dari Kabupaten Banyumas yaitu Desa Pangebatan Kecamatan Karanglewas.

Sidik Nur Rakhmat pengurus Ikatan Remaja Masjid (Irmas) Al-Ikhlas Kembaran Kulon Kecamatan Purbalingga percaya, nilai-nilai baik bisa didapatkan darimana saja, salurannya ada banyak dan salah satunya yang menurut kami powerfull ya karya film. ”Melalui pelatihan ini, nantinya ketika kami mau memutar film, pemutaran itu memenuhi hak-hak sebagai sebuah tontonan bagi warga,” tegasnya.

Pelatihan selama dua hari satu malam itu terkait bagaimana teori dan praktik pemutaran film terutama untuk program layar tanjleb. Tiga pemateri dari CLC Purbalingga yaitu Bowo Leksono, Nur Muhammad Iskandar, dan Nanki Nirmanto. Materi yang diajarkan antara lain; penulisan surat resmi dan berita, teknis pemutaran film, dan manajemen pemutaran film.

Direktur CLC Purbalingga Bowo Leksono mengatakan, ada ribuan karya film yang dihasilkan anak-anak muda hingga pelosok desa, tapi sedikit atau bahkan jarang kelompok pemuda yang dengan kesadaran melakukan pemutaran film untuk warga. ”Untuk itu, kami mengajak pemuda desa belajar memutar film dengan baik dan benar demi warga,” ungkap Bowo yang juga Ketua Yayasan Gairah Sinema Muda (GSM).

Usai di Kabupaten Purbalingga, pelatihan akan bergeser ke Kabupaten Kebumen. Di Kebumen, pelatihan akan digelar pada 15-16 Juni 2024. Kegiatan pelatihan ini melibatkan Sankanparan Cilacap, Art Film Pictures Banjarnegara, dan Hompimpaa Banyumas dengan dukungan Kemdikbudristek, Dana Indonesiana, dan LPDP.

Berita Lainnya

Back to list