Berbagi

Setelah 15 Tahun JKFB

Setelah 15 Tahun JKFB

Di sela Penyusunan Kurikulum Perfilman Banyumas Raya, digelar rapat pembaruan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Jaringan Kerja Film Banyumas Raya (JKFB) pada Jumat, 25 November 2022 di Villa Lawang Ombo, Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah.

Setelah 15 tahun perjalanan JKFB, banyak terjadi perubahan. Untuk itu, perlu penyesuaian-penyesuaian dengan kebutuhan-kebutuhan kekinian. Perubahan itu antara lain, beberapa anggota yang sudah tidak aktif, kemunculan anggota-anggota baru, dan kemunculan komunitas-komunitas film yang perlu berjejaring.

Direktur Operasional JKFB Bowo Leksono memaparkan, JKFB berdiri pada 2007, kemudian legalitas dibangun pada 2010. “Dalam perkembangannya, keanggotaan JKFB terdiri dari komunitas-komunitas film yang berdomisili di wilayah Kabupaten Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Kebumen (Barlingmascakeb),” tutur pegiat film yang juga Direktur CLC Purbalingga.

Pada awal berdiri JKFB, lanjut Bowo, masih terdiri dari komunitas film yang ada di Banyumas ada beberapa komunitas, Purbalingga ada CLC Purbalingga, dan Cilacap ada Sangkanparan. “Kemudian melebar dengan bergabungnya komunitas film dari Banjarnegara dan terakhir Komunitas Kedung Kebumen pada 2017,” jelasnya.

Pada kesempatan itu, dibicarakan nasib Sangkanparan sepeninggal presidennya, almarhum Insan Indah Pribadi karena sakit. Anggota Sangkanparan bersepakat terus melanjutkan aktifitasnya dan JKFB siap membantu.

Saat ini, selain tiga komunitas film aktif, juga bergabung beberapa komunitas film dalam JKFB, yaitu Art Film Picture Banjarnegara, Singgasana Multimedia Cilacap, dan Kalasa Films Kebumen.

Pembahasan berlanjut pada pembaruan AD/ART JKFB. Setelah dinilai memenuhi quorum, rapat terkait pembaruan AD/ART JKFB sah digelar. Ada beberapa bab, pasal, dan ayat yang diubah untuk menyesuaikan kondisi saat ini.

“Pembaruan AD/ART JKFB ini menjadi sejarah baru setelah 15 tahun berdiri. JKFB sebagai asosiasi komunitas film Banyumas Raya harus semakin matang dalam menghadapi perkembangan teknologi dan zaman,” tutur Direktur Kedung Film Kebumen, Puput Juang Restu Aditia.

Selain pembaruan AD/ART, sekaligus regenerasi pengurus JKFB. Usai melalui musyawarah dan sempat perdebatan, pengurus baru terbentuk yaitu, Pembina Bowo Leksono, Penasihat Puput Juang Restu Aditia, Direktur Nanki Nirmanto, Sekretaris Firman Fajar Wiguna, dan Bendahara Nur Muhammad Iskandar.

Direktur JKFB terpilih Nanki Nirmanto mengatakan, JKFB dalam waktu sesingkat-singkatnya melakukan pembenahan dan penyesuaian peran dengan program-program yang dijalankan komunitas-komunitas film anggota JKFB.

“Hal yang perlu menjadi perhatian, kita sebagai asosiasi komunitas film Banyumas Raya merupakan salah satu anggota Badan Perfilman Indonesia (BPI) dan mempunyai hak untuk turut bereperan menentukan nasib perfilman nasional,” tegas Nanki.

Berita Lainnya

Back to list