Distribusi

Terjalin, Awal Kerjasama FFP dan FFT

Terjalin, Awal Kerjasama FFP dan FFT

Mengawali kerja bersama festival film, Festival Film Purbalingga (FFP) menjalin kerjasama dengan festival film tetangga rumpun, yaitu Festival Film Tegal (FFT). Bentuk awal kerjasama ini berupa program pemutaran dan diskusi film nominasi FFP 2023 di FFT 2023.

Pemutaran dan diskusi film nominasi FFP 2023 ditempatkan diantara pemutaran film kompetisi pelajar, umum, dan animasi FFT 2023, pada Minggu, 8 Oktober 2023, jam 15.30 WIB di Gedung Dadali (Komplek Perkantoran Pemerintahan Kabupaten Tegal).

Manajer sekaligus Programmer FFT Tutuko Ahmad Maulida merasa senang dengan adanya program Pemutaran dan Diskusi Film Nominasi FFP. “Kegiatan ini bagus ya, selain untuk mengapresiasi film pelajar purbalingga, menambah pengetahuan bagi pembuat film Tegal, juga memperluas jaringan,” tuturnya.

Gairah FFT yang memasuki tahun ke-4 ini hampir sama dengan gairah FFP dalam mengembangkan dan memajukan perfilman bagi masyarakat eks-Karesidenan Tegal, yaitu Kota Tegal, Kabupaten Tegal, Brebes dan Pemalang. Bedanya, Pemerintah Kabupaten Tegal memahami apa yang dilakukan anak-anak mudanya, sementara Pemerintah Kabupaten Purbalingga tertinggal jauh dengan apa yang sudah dilakukan anak-anak mudanya.

Pada kesempatan itu, FFP memutar film ”Percakapan Hampa” sutradara (Film Fiksi Pelajar Favorit Penonton FFP 2023) sutradara Feby Dwi Setyani produksi Kafiana Production SMK YPLP Perwira Purbalingga, ”Mantu Kiai” (Nominasi Film Fiksi FFP 2023) sutradara Muchammad Risyad Ali Ramadhon produksi Movieda Production SMK Darul Abror Bukateja Purbalingga, ”Pedangan” (Film Fiksi Terbaik FFP 2023) sutradara Olivia Nur Andini produksi SMK HKTI 2 Purwareja Klampok Banjarnegara, dan video profil FFP.

”Meskipun judulnya Percakapan Hampa, isi filmnya menurut saya bukan percakapan yang kosong. Saya jadi ikut berpikir, iya yah, bagaimana nanti setelah saya lulus dari SMK?” ujar Hana Tatak Mahameru sutradara film ”00.01” produksi Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Negeri Tegal.

Marsela Rahayu pemeran film ”Percakapan Hampa” mewakili sutradara merasa senang dan termotivasi untuk lebih baik lagi dalam membuat film. ”Senang ya, karena kami, pembuat film dan penonton bisa saling memotivasi. Ini penting untuk saya bagi ke teman-teman di Purbalingga,” ungkap Lea panggila Marsela, pelajar kelas XII jurusan Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran.

Senada Lea, Muchammad Risyad Ali Ramadhon juga merasa bangga filmnya diapresiasi ratusan penonton yang kebanyakan pelajar di FFT. Ia berharap, lewat karya film, mampu mengharumkan nama sekolah.

Dok Foto

Dok Video

Penonton sore itu, tak hanya dari kalangan aktifis film, namun juga seniman lain, terutama pelaku seni teater. Tegal merupakan wilayah yang maju dalam seni teater di Jawa Tengah bagian barat.

Sebagaimana Banyumas Raya, Tegal Raya juga kuat memiliki budaya Tegalan. ”Ini kesempatan kita, mewakili generasi muda mempertahankan dan mengembangkan budaya lokal lewat karya film,” ungkap Penasihat FFP Bowo Leksono.

Penulis: Aziz Gunarto

Editor: Bowo Leksono

Berita Terkait

Berita Lainnya

Back to list