Program Bioskop Rakyat (Biora) kembali digelar jelang Festival Film Purbalingga (FFP) 2025. Biora 2025 rencana digelar di 15 titik sekolah di empat kabupaten Banyumas Raya.
Titik awal di Kabupaten Cilacap, yang pertama pemutaran film Biora di SMA Negeri 1 Jeruklegi Cilacap. Ratusan siswa dari kelas X dikerahkan menonton nominasi film-film fiksi dan dokumenter pendek pelajar Banyumas Raya FFP di aula sekolah yaitu Graha Sweet Orange.
Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan Amrin Junaedi, S.Pd. mengatakan, anak-anak semangat dan termotivasi sekali sehingga bisa menambah wawasan dan pengetahuan. “Ya ke depan diharapkan bisa termotivasi dalam membuat film seperti sekolah lain di Cilacap dan Banyumas Raya,” harapnya.
Film-film yang diputar adalah “Sambangan” sutradara Ulfiatunnisa dan “Seteguk Warisan” sutradara Fitriana Azzahra keduanya produksi Smadi@ SMA Ya Bakii 1 Kesugihan Cilacap, “Mantu Kiai” sutradara Muchammad Risyadi Ali Ramadon dan “Plong” sutradara Ria Apri Hardianto keduanya produksi Movieda Production SMK Darul Abror Bukateja Purbalingga.
“Penjahit Terakhir” sutradara Desti Suci Cahyani dan “Percakapan Hampa” sutradara Feby Dwi Setyani keduanya produksi Kafiana Production SMK YPLP Perwira Purbalingga, “Kayuputi” sutradara Peresti Juni Arti produksi Rekampret SMK Islam Ar-Royyanna Kawunganten Cilacap, “Yang Tergerus Waktu” sutradara Seno Aulia Wijayanto produksi Cinemadoea SMA Negeri 2 Purwokerto, dan “Pur” sutradara Nanda Barokah produksi Brankas Films SMA Negeri 2 Purbalingga.
“Keren dan menarik banget ya, pemutaran film dengan layar besar dan film-film yang diputar dekat dengan kami, penontonnya. Film yang bikin senang, sedih, bahkan menyentuh hati bikin mewek sedikit. Jadi kpengin bikin film,” tutur Leni Nursyamsiyyah Wicaksono, siswa kelas X.
Bimbingan Singkat Ide Cerita
Di tempat lain, tepatnya di laboratorium fisika digelar coaching clinic yaitu bimbingan singkat terkait ide cerita dan teori mengembangakan skenario fiksi dan dokumenter pendek.
Dua peserta dari SMA Negeri 1 Jeruklegi, dua peserta lain dari SMK Islam Ar-Royyanna Kawunganten dan SMK Migas Muhammadiyah Jeruklegi Cilacap yang keduanya sedang menjalani Praktik Kerja Industri (Prakerin) di Sangkanparan Cilacap.
Azzahra Madina Nur Kurniawati peserta coaching clinic mengatakan, mengikuti bimbingan skenario film fiksi dan dokumenter pendek ini luar biasa karena pihaknya jadi mendapat pengetahuan dan wawasan tentang perfilman yang tidak didapat dari sekolah. “Saya jadi tahu dasar-dasar penulisan dan karya tulis skenario itu menjadi pintu masuk adanya produksi film,” jelas siswa kelas X ini.
Program Biora titik selanjutnya, rencana digelar di SMK Tarbiyatul Islam Kawunganten Cilacap dengan tetap menggelar bimbingan singkat pengembangan ide cerita menjadi skenario film, pada Jumat, 10 Januari 2025.
Program ini terselenggara atas Kerjasama Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenbud), Dana Indonesiana, dan LPDP, serta didukung Sangkanparan Cilacap, Art Film Banjarnegara, dan Hompimpaa Banyumas.