Program Bioskop Rakyat (Biora), pemutaran film-film pelajar nominasi Festival Film Purbalingga (FFP) 2023 di SMK Diponegoro 3 Kedungbanteng Banyumas pada Senin, 12 Februari 2024 jam 10.00 WIB.
Pemutaran digelar di Gedung Olahraga (GOR) sekolah dengan penonton sekitar 110 siswa dari kelas X jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV), perwakilan siswa masing-masing kelas X dan XI sejumlah lima siswa, dan anggota ekstrakulikuler sinematografi.
”Kami sangat mengapresiasi karena ini kegiatan yang sangat edukatif. Kemajuan zaman sekarang sudah sangat dekat dengan dunia digital, sehingga dengan adanya kegiatan ini, kami pikir sangat menunjang anak-anak menyalurkan hobi, bakat, dan ketertarikan mereka,” tutur Wakil Kepala SMK Diponegoro 3 bidang Kesiswaan Suharmo, S.Pd.I.
Ada tujuh judul film pelajar yang diputar dan diapresiasi dengan sangat antusias, antara lain ”Putra”, ”Mantu Kiai”, ”Wani Ngembeg”, ”Ebeg Sejoli”, ”Dalan Ruwag”, ”Percakapan Hampa”, dan ”Pedangan”.
Salah satu penonton usai menonton Faisal Anas Dwi Setiawan mengatakan, kegiatan ini sangat mengedukasi teman-teman yang berpandangan kurang terhadap karya film. ”Yang berkarya film ternyata tidak hanya orang dewasa yang profesional, anak-anak SMK pun bikin film dan bagus,” ujar siswa kelas XI jurusan Akuntansi dan Keuangan.
Pelatihan Tata Kamera dan Audio
Di ruang dan gedung lain, tidak sekedar diadakan bimbingan singkat (coaching clinic), karena pengembangan ide film fiksi pendek dan dokumenter pendek sudah menjadi skenario dan skrip yang layak diproduksi.
Para siswa ekskul sinema SMK Diponegoro 3 mendapatkan pelatihan teori dan praktik tata kamera dan tata suara. Dikumpulkan pada kru kamerawan, soundman, sutradara, dan penulis skenario dan skrip untuk mendapatkan pembekalan.
Laila Fadilah yang bertugas sebagai sutradara dokumenter mengatakan, kegiatan pelatihan ini sangat membantunya dan teman-teman dalam mempersiapkan produksi film dokumenter dan fiksi. ”Kami jadi sangat terbantu ya, kalau produksi sebelumnya kami tidak begitu siap dibanding seperti sekarang ini,” ungkap siswa kelas XII jurusan Multimedia 1.
Semestinya, pelatihan ini juga diikuti oleh siswa ekskul sinema dari SMA Negeri 3 Purwokerto, tapi karena belum menghasilkan ide yang layak diproduksi jadi tidak bisa mengikuti.
Pembina ekskul sinema Taufiq Setiyawan, S.Si., mengatakan kegiatan pelatihan ini sangat berguna sekali bagi siswa. ”Siswa jadi tahu banyak hal dan jadi semakin percaya diri untuk berproduksi film,” jelas guru IPA dan Bahasa Inggris.
Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Dana Indonesia, dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).