Bioskop Rakyat

Biora di SMK Negeri 1 Purbalingga

Biora di SMK Negeri 1 Purbalingga

Program Bioskop Rakyat (Biora), pemutaran film-film pelajar nominasi Festival Film Purbalingga (FFP) 2023 titik terakhir dari 20 titik di SMK Negeri 1 Purbalingga pada Rabu, 28 Februari 2024 jam 10.00 WIB.

PPemutaran digelar di aula sekolah ditonton sekitar 100 siswa dari Ekstrakulikuler Broadcasting dan perwakilan kelas X, XI, dan XII seluruh jurusan yang ada di SMKN 1 Purbalingga.

Kepala SMKN 1 Purbalingga Maryono, S.Pd., M.Si. mengatakan, pihaknya merasa senang karena Biora ini menjadi ajang anak-anak menyaksikan film yang ditampilkan. ”Sehingga akan dapat membuka wawasan, baik dari sisi cerita termasuk sisi teknis. Dan yang pasti bisa menjadi pembelajaran untuk anak-anak kami,” ujarnya.

Ada tujuh judul film pelajar yang diputar dan diapresiasi dengan sangat antusias, antara lain ”Ora Oleng”, ”Penjahit Terakhir”, ”Percakapan Hampa”, ”Ebeg Sejoli”, ”Mantu Kiai, ”Dalan Ruwag”, dan ”Pedangan”.

”Sangat asik dan bisa menambah wawasan dan pengetahuan saya terkait film pendek. Menurut saya film Pedangan sangat mengena, karena saya kan anak tunggal, sempat berpikir nanti kalau pisah dengan orang tua kayaknya mereka pasti akan keberatan,” tutur Maulida Citra Fajriani kelas XI jurusan MPLB (Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis).

Tanpa Pengembangan Skenario

Seperti kebanyakan sekolah yang telah mengikuti Pelatihan Penulisan Skenario, SMKN 1 Purbalingga salah satu sekolah yang lambat dalam menghasilkan ide-ide cerita dan lambat dalam berdiskusi.

Karena itu, pada Biora kali ini tidak diiringi dengan mengadakan bimbingan singkat (coaching clinic) untuk mengembangkan ide film fiksi pendek ke bentuk skenario dan skrip yang layak diproduksi.

Guru Pembina Ekskul Broadcasting Vektor Realita Aditopo, S.Pd mengatakan, kendala di ide, beberapa kali ditawarkan tapi memang belum terasa matang. ”Kesulitan membuat ide cerita itu memang sebisa mungkin fresh ya, artinya belum pernah dibuat oleh pihak lain dengan cerita yang sama. Ini yang terasa sulit bagi anak-anak karena juga pada jarang nonton film pendek,” ungkap guru Bahasa Indonesia.

Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Dana Indonesia, dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Berita Lainnya

Back to list