Layar Akhir Pekan (LAP) Bioskop Misbar Purbalingga selama April 2024 mengangkat tema ”Kisah Perempuan Hebat”. Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga sebagai penyelenggara dalam rangka memperingati Hari Perempuan Dunia dan Hari Kartini, memutar 18 film pendek terbaik. LAP bulan April berbagi aneka cerita perempuan masa kini, baik dari Banyumas Raya maupun dari berbagai wilayah di Indonesia.
“Kami ucapkan terima kasih kepada para pembuat film yang bersedia memutarkan film mereka di program ini. Salut untuk para sutradara perempuan yang jujur bercerita tentang apa yang mereka rasakan dan impikan. Perempuan dimanapun berada, tak sendirian,” ujar Arie Kartikasari, salah satu Programmer LAP.
Film yang diputar di April ini ialah “Mentari di Sambirata” sutradara Astri Rakhma Adisty, “Muslimah” sutradara Nur Wulandari, “Pemean” sutradara Thomas Chris, “Melawan Arus ” sutradara Eka Saputri, “Gudeg Mbah Lindu” sutradara Michael Riswandi, “10” sutradara Dewi Prahesti, “Sum” sutradara Firman Fajar Wiguna, “Senyum Lasminah” sutradara Bowo Leksono,
“Biduan” sutradara Heru C. Wibowo dan Bowo Leksono, “Ijolan” sutradara Eka Susilawati, “Elegi Melodi” sutradara Jason Iskandar, “Srikandi Ujung Kidul” sutradara Indra C. Wibawanto dan Nanki Nirmanto, “Sumbangan” sutradara Ganjar Jatmika Sukanda, “Menjadi Dara” sutradara Sarah Adilah, “Liontin Aira” sutradara Putri Intan, “Kidung” sutradara Diana Anasta, dan “Jimaik Ijah” sutradara Dirmawan Hatta.
Yusuf Mahardika yang mampir ke Purbalingga dalam kunjungan bersama Kemendikbudristek, mengaku senang bisa hadir di Misbar Purbalingga. “Senang banget ya, melipir sejenak dari hiruk pikuk Jakarta. Ternyata di Purbalingga ada acara nonton film-film pendek secara reguler,” ujarnya. Aktor yang dikenal lewat “Tendangan si Madun” ini merasa terkesan dengan budaya menonton film pendek di Misbar Purbalingga. Ia berharap budaya menonton seperti ini bisa semakin meluas lagi.
Pembuat film “Sumbangan” Ganjar Jatmika Sukanda yang turut hadir dalam pemutaran di Bioskop Misbar Purbalingga juga memberikan komentar positif tentang Layar Akhir Pekan. Ganjar mengatakan bahwa filmnya mengangkat tema kekuatan perempuan. “Film ini mengisahkan kekuatan perempuan, film yang pas jika diputar dalam rangkaian LAP bulan ini,” tuturnya.
Ganjar juga takjub dengan komunitas film di Purbalingga yang berhasil membuat program pemutaran film tiap pekan. ”Kita sangat butuh ruang seperti ini, tidak setiap kota ada. Harusnya muncul layar-layar seperti ini diberbagai kota,” harapnya.
Hujan deras datang dibeberapa pemutaran, namun tidak menyurutkan penonton untuk datang ke Misbar. Suasana Misbar (Gerimis Bareng) jadi semakin syahdu dalam menonton film yang bercerita tentang perjuangan perempuan.
Salah satu penonton Malva Lana Darabian S., pelajar SMA Negeri 1 Purbalingga mengaku senang bisa menonton film di Misbar Purbalingga. “Cukup bagus bisa memberi referensi malam minggu mau ngapain, jadi bisa nonton LAP. Film cukup edukatif, seperti “Sumbangan” cukup edukasi bagi kami kaum perempuan untuk bergerak, apalagi film ini berlatar di sekolah” ujarnya. Malva berharap program LAP terus diadakan dan film yang ditayangkan semakin beragam selain ada film panjang.
LAP bulan Mei akan memutar film dengan tema ”Membangun Masa Depan Bersama” sebagai peringatan Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional. Informasi lebih lanjut tentang program ini termasuk jadwal pemutaran dan film-film yang akan ditampilkan, dapat dilihat di media sosial Misbar Purbalingga.
Penulis: Nur Muhammad Iskandar
Editor: Bowo Leksono