Sore, selain menancapkan layar, memasang sound, dan peralatan lain, beberapa Panitia Lokal Festival Film Purbalingga (FFP) 2023 titik mandiri yang didampingi Art Film Pictures Banjarnegara mengendarai sepeda motor dengan pengeras suara berkeliling desa menyiarkan bahwa malamnya akan ada layar tanjleb.
Kamis malam, 20 Juli 2023, langit cerah. Layar sudah tertarncap di pelataran Balai Desa Binorong, Kecamatan Bawang, Banjarnegara. Anak-anak desa terlebih dahulu bermain dan meramaikan lokasi pemutaran. Begitu pula para penjual keliling yang mulai menempatkan diri untuk berjualan.
Kemudian warga mulai berdatangan. Mereka berbondong-bondong berniat menonton layar tanjleb. Acara dibuka dengan pemutaran film pembuka, yaitu “Roda Harapan” yang disutradarai Bahtiar Ahnaf Dallah produksi B2 Film SMK Negeri 2 Bawang Banjarnegara.
Dilanjutkan sambutan Ketua Panitia Lokal Sydnan Maulana. Dalam sambutannya, ia merasa senang sekaligus bangga karena berkesempatan menggeral layar tanjleb di desanya. ”Saya mewakili Jumbre Creative Multimedia juga berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu, terutama warga yang mendukung kegiatan ini,” ucapnya.
Sementara Kepala Desa Binorong Amrulloh dalam sambutannya menyampaikan, rasa bahagianya warga desa dapat berkumpul dalam satu tempat dengan perasaan senang. ”Semoga kegiatan ini dapat memberi manfaat baik kepada warga,” harapnya.
Materi putar film fiksi dan dokumenter dari program kompetisi pelajar Banyumas Raya, non-kompetisi, dan satu film panjang, yaitu “Tari Enggreng: Bangkitkan Seni di Era Globalisasi” sutradara Jihan Azkiya Huwaida produksi Smansabara Film School SMA Negeri 1 Banjarnegara, ”Durma” sutradara Tias Febrianti produksi Sineas Muda Tamansiswa SMK Tamansiswa Banjarnegara, Pedangan” sutradara Olivia Nur Andini produksi Hika Production SMK HKTI 2 Purwareja Klampok Banjarnegara.
Pada film non-kompetisi diputar “Babad Wingking Griya” sutradara Mauliya Maila produksi Lanyag Film, “Segitiga Sikut-Sikut” sutradara Muhammad Syafaq Maulana produksi 6 Pagi Production, ”My Beautiful Money” sutradara Tanzilal Azizie produksi Degradians Studio, dan diakhiri film panjang ”Petualangan Menangkap Petir” sutradara Kuntz Agus produksi Fourcolours Film.
Bagi Suparyo, seorang pedagang kecil keliling merasakan kegiatan ini menjadi lahan rezeki bagi para pedagang sekaligus menjadi hiburan warga. “Bagus, bisa mengedukasi warga khususnya anak-anak. Dan yang penting juga bisa numpang mencari rezeki juga,” tuturnya.
Salah satu penonton Mufti Ghisyam Akhrori menganggap acara pemutaran film itu ternyata penting. “Acaranya menyenangkan, menghibur, dan menambah wawasan. Senang bisa berkumpul dengan warga sekitar,” ujarnya.
FFP 2023 diselenggarakan 1-29 Juli 2023 di wilayah lima kabupaten Banyumas Raya dengan dukungan Kemdikbudristek, Dana Indonesiana, LPDP, Bioskop Misbar Purbalingga, Sangkanparan Cilacap, Art Film Picture Banjarnegara, dan Kedung Film Kebumen.
Selain itu dukungan juga dari Permen Davos dan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Pada Jumat malam, 21 Juli 2023 Layar Tanjleb titik besar akan digelar di lapangan Desa Slinga, Kecamatan Kaligondang, Purbalinggang. Informasi selengkapnya, dapat diakses di festivalfilmpurbalingga.id
Penulis : Erwin Ramadhan
Editor : Bowo Leksono