Program Layar Tanjleb Titik ke-2 Festival Film Purbalingga (FFP) di Kabupaten Cilacap digelar pada Selasa, 2 Juli 2024 di Lapangan Pertanian Desa Kesugihan Kidul, Kecamatan Kesugihan. Semarak 18 tahun FFP menyapa warga ini juga dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan, mulai dari musik, dongeng, dan seni kenthongan.
Sejak sore, para pedagang mulai mendirikan lapak mereka di sekitar lapangan. Pemuda Karang Taruna Desa Kesugihan Kidul bahu-membahu memasang layar, sound system, dan menggelar terpal bersiap untuk pemutaran film. Malam harinya, antusiasme warga terlihat jelas berbondong-bondong berdatangan. Selain itu, juga santri Pondok Pesantren Al Ihya Ulumaddin yang sengaja diundang panitia untuk ikut menikmati film.
”Senang ya, sebagai pelaku UMKM dengan adanya tontonan seperti ini tentu jadi bisa meningkatkan omset. Bisa sampai dua bahkan tiga kali lipat,” tutur Annisa penjual telor gulung.
Sementara menurut ketua panitia lokal Muchammad Ulil Albab, kegiatan ini melibatkan pemuda setempat untuk saling berbagi dan berkolaborasi kreatif agar kegiatan bisa sukses.
”Dari santri pondok pesantren sudah sekitar hampir seribuan. Kami harus membagi lapangan dengan warga desa yang jumlahnya diperkirakan mencapai seribuan lebih,” tuturnya.
Film-film yang diputar malam itu, film fiksi dan dokumenter kompetisi pelajar, non-kompetisi dan film panjang. Film kompetisi pelajar, yaitu “Sambangan” sutradara Ulfatunnisa produksi Smadi@ SMA Ya BAKII Kesugihan Cilacap, “Bendera Sholawat” sutradara Keyzia Faninda Putri produksi Skafa Media SMK Al Fatah Banjarnegara, “Seteguk Warisan” sutradara Fitriana Azzahra produksi Smadi@ SMA Ya BAKII Kesugihan Cilacap.
Dilanjutkan film non-kompetisi, “Transtalk” sutradara Rizzcool produksi Acah Acah Films, “Yati” sutradara Arfyan Dewa produksi Jeger Universe, “Omah Omah” sutradara Rafika Ilma Rizkiyana produksi Avikom Film, dan film panjang “Srimulat: Hidup Memang Komedi” sutradara Fajar Nugros produksi MNC pictures & IDN Pictures.
Menurut salah satu penonton Mayzana Nur Afiyah, kegiatan seperti ini sangat bagus untuk warga, warga bisa saling berkumpul dan bersilaturahmi. ”Film-film yang ditampilkan juga sangat menarik, kreasi anak-anak muda. Kita bisa mencontoh yang baik-baik dalam film itu,” ungkapnya.
Program Layar Tanjleb malam berikutnya ke Desa Dawuhan Wetan, Kecamatan Kedungbanteng, Banyumas. Festival film yang sudah 18 tahun ini melibatkan komunitas Sangkanparan Cilacap, Art Film Pictures Banjarnegara, dan Hompimpaa Banyumas dengan dukungan Kemdikbudristek, Dana Indonesiana, dan LPDP. Informasi selengkapnya, dapat diakses di festivalfilmpurbalingga.id
Penulis: Muchammad Ulil Albab
Editor: Bowo Leksono