Selasa malam, 2 Juli 2024 Layar Tanjleb Festival Film Purbalingga (FFP) 2024 di Lapangan Malang Semirang Desa Toyareka, Kecamatan Kemangkon, Purbalingga berlangsung ramai. Dibuka dengan pertunjukan band dan tari dari sanggar seni Karang Taruna ”Bayu Tirta” Desa Toyareka. Ratusan penonton berkumpul di lapangan.
Gerimis saat persiapan tak menyurutkan semangat pemuda karang taruna. Jatah limapuluh lapak yang disediakan panitia terpenuhi pedagang UMKM, bahkan ada beberapa pedagang berjualan di luar lapangan. Mereka mengitari separo tanah lapang. Suasana makin meriah di malam hari.
Salah satu pedagang, Supirno merasakan dampak positif digelarnya layar tanjleb di Desa Toyareka. “Saya ucapkan terimakasih kepada panitia lokal atas diadakannya layar tanjleb, karena produk saya laris terjual dan bisa dikenal banyak orang. Semoga ke depan sering diadakan,” ungkapnya.
Film yang diputar merupakan film fiksi dan dokumenter kompetisi film pelajar FFP 2024 dan film non-kompetisi,
yaitu film ”PUR” sutradara Nanda Barokah produksi Brankas Film SMA Negeri 2 Purbalingga dan “Sambangan” sutradara Ulfiatunnisa produksi Smadi@ SMA Ya BAKII Kesugihan Cilacap.
Dilanjut film non-kompetisi “Kala Akhir Pekan” sutradara Winata Putra Satria produksi Asaloka Films, ”Balada Pengantin Baru” sutradara Paulus Ananda Khrisna Agathis produksi Institut Kesenaian Jakarta, ”Bapakku Adalah…” sutradara Raihan Mauladi produksi Huha Pictures, dan film panjang ”Srimulat: Hidup Memang Komedi” sutradara Fajar Nugros produksi MNC Pictures & IDN Pictures.
Salah satu penonton Aishah berharap, kegiatan ini sebagai pemantik pemuda untuk bisa memberikan hiburan yang mengedukasi kepada warga. ”Ini merupakan kegiatan pemuda yang keren ya, mampu mengumpulkan banyak warga di tanah lapang. Saling bertemu dan nonton hiburan yang mendidik,” ujarnya.
Layar tanjleb di titik Desa Toyareka rencana dihadiri Ketua Umum Karangtaruna Kabupaten Purbalingga, karena sesuatu hal diwakilkan pengurus lainnya. Kegiatan karangtaruna desa membutuhkan dukungan yang nyata dari pengurus kabupaten.
Kepala Desa Toyareka Setiyokowati dalam sambutannya mengatakan, kegiatan malam hari ini bisa mendorong para pemuda untuk bekerja sama dengan pemerintahan desa. ”Terselenggaranya layar tanjleb ini menjadi ajang pengenalan kegiatan positif kegiatan pemuda di Desa Toyareka,” tuturnya.
Program Layar Tanjleb malam berikutnya ke Desa Dawuhan Wetan, Kecamatan Kedungbanteng, Banyumas. Festival film yang sudah 18 tahun ini melibatkan komunitas Sangkanparan Cilacap, Art Film Pictures Banjarnegara, dan Hompimpaa Banyumas dengan dukungan Kemdikbudristek, Dana Indonesiana, dan LPDP. Informasi selengkapnya, dapat diakses di festivalfilmpurbalingga.id
Penulis: Teteg Surya Adi
Editor: Bowo Leksono